Rabu, 18 Desember 2013

Mengembangkan Kapasitas Diri

           Tuhan memberikan anugerahnya dalam kehidupan setiap umat-Nya sesuai dengan kesanggupannya (kapasitas) masing-masing. Kalau menyaksikan kehidupan disekitar kita ada banyak perbedaan yang begitu kompleks. Mulai dari gender, usia, status sosial, background pendidikan, hobi, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan bukti bahwa Tuhan memberi kepada semua umat-Nya sesuai dengan kapasitas masing-masing.


           
          Semua orang memiliki bagian sesuai dengan apa yang Tuhan berikan dalam hidupnya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menerima, mengelola, memanfaatkan dan menikmati apa yang Tuhan berikan. Ada yang menerima dengan penuh ucapan syukur, mengelolanya dengan baik (mengembangkannya), ada yang hanya sekedar menerima dan menikmatinya, bahkan ada yang menerima dengan perasaan tawar hati dan membiarkannya begitu saja.
          Sebenarnya ada hal penting yang harus diketahui oleh setiap manusia. Esensi dari setiap apa yang Tuhan anugerahkan kepada umat-Nya adalah kehendak Tuhan dalam setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Tuhan  mau melihat seberapa besar kedekatan kita dengan-Nya, Tuhan mau agar umat-Nya bisa bersyukur dan mengagungkan nama-Nya, Tuhan mau melihat seberapa besar tanggung jawab kita terhadap apa-apa yang Tuhan berikan bagi kita.
          Sering kali manusia lupa apa kehendak Tuhan dibalik setiap peristiwa dan perkara yang Tuhan berikan dan kehidupannya. Maka dari itu kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang Tuhan berikan kepada kita. Bagaimana cara mempertanggung jawabkan semua itu dihadapan Tuhan??? Pertanggungjawaban kita dihadapan Tuhan dapat kita lakukan dengan cara bersyukur kepada-Nya, mengelola apa yang Tuhan berikan, mengembangkan apa yang Tuhan berikan, memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, mengembalikannya kepada Tuhan dengan cara bersyukur dan memberikan hormat, pujian, pengagungan, dan kemuliaan bagi-Nya.
          Tuhan berjanji kepada semua umat-Nya: Jika kita setia terhadap perkara-perkara kecil Tuhan akan memberkati dan menambahkan perkara-perkara besar dalam hidup kita. Sekecil apa pun yang Tuhan berikan kepada kita, kita harus bersyukur dan mengelolanya dengan baik. Analoginya seperti ini: ”uang Rp. 1000 tidak akan pernah ada tanpa ada uang Rp. 100. Artinya sesuatu yang besar tidak akan pernah  ada jika tidak ada hal kecil terlebih dahulu.
          Maka dari itu jangan heran bila ada orang yang miskin tetap miskin, yang kaya makin kaya, yang bodoh tetap bodoh, yang pintar makin pintar dan sebagainya. Hal itu terjadi karena respon orang yang berbeda terhadap apa yang Tuhan berikan.
          Seberapapun yang Tuhan karuniakan dalam hidup kita, mari kita responi dengan baik: kita syukuri, kita kelola dan kembangkan dan kita manfaatkan dengan baik. Dengan berlaku demikian maka berkat dan anugerah Tuhan akan semakin ditambahkan bagi kita.
Salam entrepreneur……

         

Kamis, 12 Desember 2013

Sovereignty of God In Our Lives



Sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5b)

       Kerja keras, smart, pantang menyerah merupakan faktor penentu keberhasilan seseorang dalam hal apa pun. Namun dibalik semua itu masih ada yang kurang. Memang secara fisik sudah kelihatan perfect. Tapi kalau mau di koreksi ada hal yang sangat penting yang perlu ditambahkan. Apakah itu??? Spiritual, lebih tepatnya “hubungan kita dengan Tuhan” sang pencipta alam semesta.
       Secara manusia,kita kelihatan bisa melakukan segala sesuatu dengan kemampuan yang kita miliki. Mari kita merenung sejenak! Dari mana asalnya tenaga, pikiran, keluarga, harta, bahkan bumi tempat kita berpijak ini??? Apakah pemberian orang tua, kakek-nenek, om-tante, pacar, atau kita bawa sendiri sejak lahir??? Tentu tidak, itu semua dari Tuhan. Tuhan menciptakan kita di dunia ini dan memberikan kasih, anugerah, pertolongan, penyertaan dan Nya bagi kita.
       Tuhan memiliki rencana dan kedaulatan bagi semua ciptaan-Nya, termasuk bagi kita umat manusia. Sering kali kita sebagai manusia berpikir, berencana dan bertindak menurut kemauan kita tanpa mohon petunjuk dahulu kepada Tuhan. Kadang-kadang apa yang kita usahakan memang berhasil, tetapi kadang-kadang juga gagal total. Saya tidak berkata bahwa apa yang kita lakukan dengan memohon petunjuk dan pertolongan kepada Tuhan terlebih dahulu itu akan berhasil 100%. Tetapi saya mau berkata bahwa: “Apa pun yang akan kita lakukan lebih baik disertai dengan doa dan mohon penyertaan serta campur tangan Tuhan terlebih dahulu.”
       Tuhan selalu menjawab doa kita. Tetapi perlu diingat bahwa Tuhan akan menjawab sesuai dengan “Kairos” (waktu Tuhan) bukan waktu kita. Jawaban Tuhan juga tidak senantiasa “iya.” Namun percayalah apa pun jawaban dari Tuhan, Tuhan senantiasa memiliki rencana yang indah bagi kita.
       Apa bila kita senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan untuk bersyukur atas anugerah-Nya, memohon petunjuk dan penyertaan-Nya kita tidak akan mudah menyerah, tidak merasa takut, kwatir, dan sedih. Sekalipun dalam studi, pekerjaan maupun bisnis kita ada banyak kompetitor, baik yang berkompetisi dengan sehat maupun tidak sehat. Kita akan tetap teguh, saat kita jatuh sekalipun kita akan bisa segera bangen dan berlari kenapa demikian??? Karena kita berjalan bersama Tuhan. Kerja keras, smart, pantang menyerah memang penting tetapi hubungan kita dengan Tuhan jauh lebih penting, karena Dialah sang empunya segala sesuatu dan Dialah yang berdaulat atas seluruh hidup kita. Salam Entrepreneur…

       

Minggu, 17 November 2013

Character that brings success in business



                Dalam berbisnis tidak cukup dengan modal uang yang besar, melainkan diperlukan modal-modal yang lain. Apakah modal modal yang lain itu? Modal-modal lain yang menunjang keberhasilan dalam bisnis adalah karakter, skill, dan servis kepada para cutomer. Pada kesempatan ini penulis akan membahas mengenai karakter. Ada pun pembahasannya adalah sebagai berikut.
                Berbicara mengenai karakter, karakter berbeda dengan tempramen dan keperibadian. Ada pun pengertian karakter, temperamen dan kepribadian adalah sebagai berikut:
1.       Karakter.
 Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang membedakan antara orang yang satu dengan orang yang lain dalam keluarga maupun bermasyarakat..
                Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan,      akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2).Karakter juga         bisa bermakna "huruf".
          Wyne mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso” yang        berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana   mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang        berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan      sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan      personality (kepribadian) seseorang.

          Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian kerena pengertian kepribadian dibebaskan dari      nilai. Meskipun demikian, baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud    tingkah laku yang ditujukan kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta           menuntun, mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.
2.    Tempramen.
Temperamen adalah emosi seseorang yang tanpa disadari mempengaruhi  perilaku seseorang.
a. Menurut Alport temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.
b. Sujanto (1993) menjelaskan bahwa temperamen berasal dari kata temper yang berarti campuran. Temperamen adalah sifat seseorang yang disebabkan adanya campuran-campuran zat di dalam tubuhnya yang juga mempengaruhi tingkah laku orang tersebut. Jadi temperamen berarti sifat laku jiwa dalam hubungannya dengan sifat kejasmanian. Temperamen juga merupakan sifat-sifat yang tetap dan tidak dapat di didik.
3.  Kepribadian.
Istilah personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
           
            Setelah menguraikan apa itu perbedaan antara karakter, temperamen dan kepribadian. Penulis akan menguraikan mengenai karakter apa saja yang membawa keberhasilan dalam bisnis. Dalam berbisnis diperlukan karakter yang positif untuk menunjang keberhasilan bisnis, diantaranya adalah sebagi berikut:
a.     Integritas.
Integritas adalah sikap konsisten terhadap perkataan, statement maupun sikap yang telah dibuat. Orang bisnis itu senantiasa berhubungan dengan orang lain baik dengan mitra bisnis maupun para customer. Dalam pertemuan dengan orang lain seringkali terjadi tawar-menawar maupun transaksi bisnis. Maka dari itu seorang pebisnis diharapkan memiliki integritas. Ada orang maupun tidak, dengan pelanggan satu maupun yang lain pebisnis harus berpikir, berkata, dan bertindak sama. Dengan memiliki integritas maka orang dapat dipercaya.
b.    Jujur.
Seorang pebisnis harus berlaku jujur baik kepada mitra bisnis maupun customer. Seandainya seorang pebisnis berlaku tidak jujur kepada rekan kerja maupun customer tentu ia akan ditinggalkan keduanya. Tentu, kalo hal ini terjadi dan tidak ditangani secara seriusakan menghambat laju pertumbuhan bisnis bahkan melumpuhkan bisnis yang sedang digeluti.
c.     Disiplin.
Seorang pebisnis dituntut untuk disiplin minimal buat dirinya sendiri. Seorang pebisnis tentu memiliki jadwal kegiatan yang pada. Maka dari itu seorang pebisnis harus dapat memanagement waktu sebaik mungkin. Sebab kalau terlambat sedikit saja akan kehilangan kesempatan untuk mengurusi bisnisnya dan kehilangan income.
d.    Peduli.
Seorang pebisnis harus memiliki sifat care kepada mitra bisnis maupun bawahan, karena bagaimana pun juga seorang pebisnis tidak dapat bekerja sendiri melainkan butuh partner dalam berbisnis. Bayangkan jika seorang pebisnis tidak care, tentu ia akan kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. Minimal ia kesulitan dalam berhubungan dengan karyawan maupun merekrut karyawan.
Demikian pembahasan kali ini kiranya materi ini dapat bermanfaat.
Salam entrepreneur…….






Selasa, 24 September 2013

Secrets of achieving financial freedom

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6SGxx2s39zxcaFSfJq-s-3F2pgxqmEiKvqyuAjw-N6jBGluyZIXO0goaqoEZQI9TT_VIohmgJMKUIt54DhApNyAzxsPrlYQ5l0aXbgf3MzDafDXOyCDf5sDRx603eMPSGFttKWg9pYoU/s640/financial-freedom.jpg   Uang merupakan kebutuhan bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang dan status sosial. Kebutuhan manusia akan keuangan sangat kompleks, karena di dunia ini tidaka ada yang gratis. Uang bisa digunakan untuk belanja kebutuhan pokok, biaya pendidikan, pernikahan dan lain sebagainya. Bahkan dalam kehidupan kerohanian pun membutuhkan uang untuk membangun gedung ibadah, melakukan kegiatan keagamaan, merayakan hari besar keagamaan dan lain sebagainya. Banyakorang melakuakan segala cara untuk memenuhi kebutuhan finansialnya.
    Uang memang penting karena segala sesuatu hampir tidak ada yang gratis, bahkan ke kamar mandi umum saja harus mengeluarkan uang. Meskipun uang penting bagi kelangsungan hidup manusia bukan berarti uang adalah segala-galanya. Kalau meliahat realita kehidupan di tengah-tengah masyarakat banyak orang yang mengalami kesulitan di bidang finansial, bahkan sampai ada yang tidak bisa hidup tenang gara-gara terlilit hutang. Mengalami kemenangan di bidang finansial merupakan idaman bagi semua orang. Kemenangan di bidang finansial tidak akan terjadi dengan sendirinya melainkan perlu diupayakan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya agar bisa menang terhadap pergumulan finansial. Berikut ini penulis akan memaparkan beberapa rahasia meraih kemenangan di bidang finansial.
    Pertama, Merencanakan keuangan. Setiap orang pasti memiliki uang yang diperoleh dengan caranya masing-masing (dengan bisnis, bekerja, uang saku dari orang tua dan lain sebagainya). Terlepas dengancara bagaimana uang itu diperoleh uang merupakan berkat dari Tuhan yang harus dikelola dengan baik. Salah satu wujud dari pertanggungjawaban atas keuangan adalah denagan merencanakan pemakaian ung secara hemat, tepat, dan cermat. Cara membuat perencanaan keuangan sederhana adalah dengan membuat daftar kebutuhan bulanan. Dengan demikian kita akan tahu apa saja yang kita butuhkan, sehiangga uang yang ada dapat dialokasikan dengan tepat sesuai kebutuhan.
  
    Kedua, Memberikan perpuluhan kepada gereja. Uang merupakan titipan atau harta yang dipercayakan Tuhan kepada umat-Nya, maka dari itu kita harus mengembalikannya kepada Tuhan. Tuhan berjanji kalau kita mengembalikan persembahan perpuluhan maka Tuhan akan memberkati kita dengan berlimpah-limpah. "Bawalah seluruh persembahan perpuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan" (Maleakhi 3:10). Dalam hal ini tidak hanya berlaku bagi orang kristen saja, orang ilam bisa memberikan zakat, infak, sodaqahnya ke masjid dan lain sebagainya.
    Ketiga, Investasi. Ketika kita memiliki uang hendaknya kita dapat mengelolanya dengan sebaik-baiknya. Salah satu wujud dari pengelolaan finansial adalah dengan cara investasi. Berbicara investadi tidak harus memiliki suatu perusahaan. Uang dapat diinfestasikan dengan kerja keras dan cerdas. Maksudnya adalah berusaha mencari hal-hal apa saja yang bernilai jual tinggi dan bisa menguntungkan. Contohnya dengan budidaya ikan lele, jamur, unggas, tanaman hias, atau barang-barang berharga misalnya emas, tanah, dan rumah. Dengan demikian uang yang dimiliki dapat terpakai dengan tepat bahkan jumlahnya bisa bertambah banyak.
    Keempat, Menentukan skala prioritas. Setiap orang memiliki daftar kebutuhan yang harus dipenuhi. Tetapi kadang-kadang orang kurang memahami antara kebutuhan dan keinginan. Cara untuk mengetahui antara kebutuhan dan keinginan adalah dengan mengklasifikasikan hal-hal mana yang harus segera dipenuhi dan hal-hala mana yang bisa ditunda. Dengan demikian kiata dapat mengutamakan hal mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Sebaliknya kita akan mengurangi hal-hal yang sekedar keinginan dan bersifat konsumtif.
    Kelima, Saving. Sebaiknya kita menyisihkan 20% dari penghasilan kita untuk ditabung. Berbicara menabung ada banyak pilihan mialnya di Bank, Koperasi, maupun di celengan yang bisa disimpan di rumah. Ada baiknya kalau kita menabung di Bank atau di Koperasi untuk menghindari keinginan kita mengambil sewaktu-waktu. Untuk kebutuhan mendadak kita bisa menyisihkan uang receh* kita di dalam celengan* yang bisa di simpan di rumah. Celengannya kita bisa membeli di toko atau membuat sendiri dari kaleng bekas, koran,dan lain sebagainya sambil melatih kreatifitas. Dalam menjalani kehidupanini sering kali kita diperhadapkan dengan situasi dan kondisi yang tidak terduga. Misalnya: sakit, sanak famili ada yang meninggal, menghadiri uandangan pernikahan teman dan lain sebagainya. Dalam mgahadapi hal-hal seperti ini kita perlu mengeluarkan uang ekstra. Solusi satu-satunya dalah dengan mengambil uang di tabungan. Itulah salah satu alasan mengapa kita harus menabung.
    Keenam, Memberi kepada orang-orang yang membutuhkan. Memberi merupakan suatu bentuk ucapan syukur kita kepada Tuhan dan bentuk kepedulian kita kepada orang lain. Tuhan menghendaki agar kita berbagi dengan orang lain atas apa yang kita miliki. Berbicara memberi kita tidak harus mencari-cari orang miskin untuk diberi. Kadang-kadang Tuhan mempertemukan kita dengan orang-orang yang sangat membutuhkan pertolongan kita dengan berbagai cara. Ada yang sakit tidak punya biaya untuk ke dokter, dikeluarkan dari sekolah karena tidak bisa membayar uang sekolah, kelaparan, pengemis yang datang ke rumah, di emperan toko, pemulung dan lain sebagainya. Itulah waktunya bagi kita untuk menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan.
    Ketujuh, Hindari kebiasaan berhutang. Berhutang merupakan "penyakit" di bidang finansial. Berbicara berhutang bisa terjadi kepada siapa saja dandi mana saja. Hutang bisa terjadi di warung, teman, kartu kredit, saudara, koperasi, rentenir dan lain sebagainya. Banyak masalah yang dipicu oleh hutang-biutang bahkan bisa saling dendam dan membunuh satu sama lain. Bagi yang sudah terlanjur hutang sebaiknya segera dilunasi. Cara agar kita tidak mudah berhutang adalah mencukupkan diri dengan apa yang ada.
 
    "Segera pergilah hamba yang menerima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba liama talenta." (Matius 25:16).
    Demikian tujuh rahasia meraih kemenangan finansial yang dapat penulis bagikan. Penulis berharap agar artikel ini bermanfaat bagi para pembaca yang sedang mengalami kesulitan di bidang finansial. 
Salam enterpreneur.


Senin, 23 September 2013

From Zero to Hero


     Abraham Lincoln merupakan tokoh yang sangat luar biasa. Abraham Lincoln adalah seorang tokoh yang terkenal sebagai pelopor penghapus perbudakan. Abraham Lincoln pernah menjadi seorang pemotong besi yang akan digunakan untuk rel kereta api, ia juga pernah menjadi penjaga toko, pengantar surat, nahkoda kapal, Abraham Lincoln bukan sosok yang berasal dari keluarga kaya atau pun bangsawan. Abraham Lincoln bukanlah orang yang berasal dari keluarga berada apalagi bangsawan. Kedaaan Abraham Lincoln menggambarkan bahwa ia adalah seorang yang berasal dari kalangan orang tidak punya (miskin).



     Meskipun demikian Abraham Lincoln tidak menyerah begitu saja. Ia tetap belajar dan bekerja dengan tekun. Kemiskinan bukanlah suatu hal yang menghentikan langkahnya untuk berjalan menuju kesuksesan. Abraham Lincoln menjadikan kemiskinan sebagai alasan untuk meraih sebuah kesuksesan. Apa yang terjadi ketika Abraham Lincoln berusaha terus berjuang mengalahkan kemiskinan. Ia menjadi orang yang dipakai Tuhan untuk menjadi dampak bagi banyak orang bahkan bagi bangsa-bangsa. Nama Abraham Lincoln tetap terkenal sampai hari ini. Di belahan dunia manapun banyak orang yang mengenal Abraham Lincoln.
     Apa yang terjadi pada Abraham Lincoln bisa saja terjadi dalam kehidupan siapa pun. Hari-hari ini ada banyak orang miskin dan orang kaya. Tetapi yang membuat miris adalah banyak orang miskin dari pada orang kaya. Bahkan jumlah orang miskin semakin hari semakin bertambah. Sebenarnya orang miskin memiliki keunikan dan kelebihan dibandingkan dengan orang kaya. Orang kaya dapat menghabiskan harta kekayaannya begitu saja dan orang miskin tidak bisa menghabiskan kekayaannya begitu saja karena memang tidak mempunyai apa-apa untuk dihabiskan. Orang miskin mempunya kelebihan yang sangat luar biasa, yaitu: nekat. Nekat merupakan hal yang besar memulai segala sesuatu. Orang yang memiliki potensi dan sarana-prasarana yang lengkap belum tanpa disertai tekad yang besar tentu tidak akan bisa menghasilkan apa-apa alias zero.  Tetapi orang yang tidak memiliki fasilitas apa pun, kalau ia memiliki tekad atau mau mbonek (istilah plesetan jawa bondo nekad) artinya modal nekat tetu akan bisa berubah menjadi hero.
     Banyak orang-orang sukses yang memulai kesuksesannya dari nol. Artinya tidak menyerah kepada keadaan yang memilukan, melainkan menjadikan keadaan sebagai alasan dan landasan untuk berjuang menuju kepada kesuksesan. Walaupun dalam perjalanan meraih kesuksesan tersebut tidak selalu mulus bahkan akan menjumpai lumpur, lubang ditengah jalan, krikil, duri, panas terik, bahkan badai yang menghalangi proses perjalanan tersebut. Orang-orang yang memulai segala sesuatunya dari nol tadi tidak pernah menyesali keadaan, tetap fokus pada tujuan, berpikir positif, penuh integritas serta menyerahkan segala sesuatunya dan berdoa kepada Tuhan akan apa yang telah terjadi dalam perjalanannya. Orang-orang tersebut akan sampai pada garis finish dan meraih sebuah reward, yaitu kesukesesan. Artinya orang-orang tersebut berhak menyandang gelar pahlawan terutama bagi dirinya sendiri, kemudian keluarga, lingkungan, masyarakat, bahkan bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Salam Entrepreneur…

Senin, 09 September 2013

Ready to success


           


Apa bila dilontarkan sebuah pertanyaan “Apakah anda mau sukses?” tentu aka nada banyak tangan yang teracung dan menjawab “mau”. Sukses merupakan dambaan banyak orang siapa pun, di mana pun dan apa pun latar belakangnya.
            Berbicara mengenai sukses apa sih sebenarnya arti sukses??? Sukses bukan sekedar kata-kata, sukses juga bukan sekedar harapan dan cita-cita banyak orang. Setiap orang mempunyai perspektif yang berbeda mengenai definisi sukes.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sukses adalah berhasil, beruntung. John C Maxwell berkata  first of all, success is knowing our purpose in life” (Pertama-tama, kesuksesan adalah mengetahui tujuan hidup). Tetapi berbicara mengenai arti sukses tidak ada ukuran yang tepat karena setiap orang memahami dari perspektif masing-masing. Kalau belajar dari pepatah Cina “DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT” artinya Diatas kesuksesan yang telah diraih masih ada kesuksesan lagi. Hal ini juga berbicara bahwa dibalik kesuksesan seseorang masih ada kesuksesan.
            Sukses merupakan sebuah proses perjalanan hidup, yang namanya sukses tidak hanya sesaat melainkan dari waktu ke waktu bagaimana seseorang mengukir prestasi dan memotivasi sesamanya sejak lahir sampai akhir hayat. Suatu prestasi mudah diraih tetapi tidak mudah untuk tetap survive. Sukses juga bukan hanya sekedar untuk diri sendiri tetapi juga berdampak bagi lingkungan dan orang-orang sekitar. Untuk tetap survive harus ada suksesi dengan tujuan kesuksesan yang telah dicapai dapat diteruskan bahkan dikembangkan oleh generasi berikutnya.
            Kembali ke sebuah question and statement siapa yang mau sukses dan sukses adalah dambaan setiap orang, Dari sini dapat dilihat bahwa setiap individu memiliki espektasi untuk sukses. Sukses tidak akan datang atau jatuh dari langit begitu saja. Sukses harus diraih dengan perjuangan yang gigih dan pantang menyerah. Kesuksesan tidak pernah luput dari yang namanya kegagalan. Sering kali ketika mengalami kegagalan orang down. mundur dan tidak mau bangkit lagi kalau orang jawa bilang kapok. Sebenarnya kegagalan merupakan cambuk  atau pembelajaran agar kelak kalau terjadi hal yang sama dapat mengatasinya. Kegagalan bukan kesalahan siapa pun itu memang murni sebuah kegagalan. Kegagalan adalah guru yang terbaik yang membimbing kita agar dekat dengan sang pencipta. So don’t never say no terhadap kegagalan, but give thanks to the Lord for this dan intropeksi diri. Next time kita akan semakin dekat dengan kesuksesan. Untuk menjadi sukses diperlukan banyak hal mulai dari belajar, komitmen, never give up, pengorbanan, doa, dan air mata (harga yang harus dibayar). Besar kecilnya kesuksesan yang diraih tergantung seberapa besar harga yang dibayar. Berani sukses berani bayar harga jika hal ini diterapkan one day kesuksesan akan menghampiri…..

Salam entrepreneur………..

Rabu, 17 Juli 2013

Inisiatif Modal Sebuah Kesuksesan...

Inisiatif

Ada sebuah pepatah mengatakan: Orang rajin memiliki seribu akal untuk mencari cara, orang malas memiliki seribu akal untuk mencari alasan.......................

Kalau kita melihat realita bahwa di sekitar kita begitu banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan rasanya sangat menyedihkan. Hal yang membuat kita miris adalah kebanyakan orang ingin bahagia, kaya dan sukses. Tetapi mereka tidak pernah berpikir bahwa untuk mencapai sebuah kekayaan dan kesuksesan itu butuh proses, pengorbanan dan perjuangan. 

Bahkan banyak orang yang kalau melihat orang-orang di sekitarnya sukses ada yang iri, maunya minta, bahkan menjelek-jelekkan orang yang sukses tersebut. Kalau melihat keadaan yang seperti ini rasanya ingin sekali bisa menolong orang-orang yang ingin sukses tetapi tidak tahu bahkan tidak mau tahu cara dan prosesnya.

Tetapi untuk menolong orang-orang tersebut juga bukanlah hal yang mudah. Persepsi orang yang berbeda-beda membuat kita tidak bisa maksimal dalam menolong orang di sekitar kita.  Mayoritas orang merasa tertolong kalau diberi uang, barang, makanan dan hal-hal yang berbau materi. Tetapi jika kita memberikan saran, pengetahuan dan pendampingan kadang-kadang tidak digubris.

Sebenarnya semua orang berhak dan bisa mencapai sebuah kesuksesan (dalam bidang apa pun). Namun kenyataannya banyak orang yang tidak tahu dan tidak mau tahu bagaimana caranya untuk meraih kesuksesan. Kebanyakan orang tidak mau mencoba terlebih dahulu sehingga tidak pernah meraih kesuksesan. Ada banyak sikap yang membuat orang tidak maju ke arah kesuksesan, yaitu: nrimo ing pandum (merasa sudah cukup atas apa yang ada padanya), menyalahkan (diri sendiri, orang lain, dan keadaan), keyakinan yang negatif (yakin bahwa dirinya tidak pantas, tidak bisa, dan lain sebagainya). Hal-hal di atas adalah hal-hal yang sering digunakan oleh kebanyakan orang sebagai alasan untuk tidak bisa sukses.

Orang tidak mencoba mengembangkan diri dengan alasan hidup di dunia ini fana, tidak memiliki modal yang cukup, fisik yang tidak pantas, menyalahkan orang tua yang tidak mendukung, kondisi kesehatan dan finansial, meyakini bahwa dirinya orang miskin, kecil tidak mampu dan lain sebagainya.

Resep sederhan dan ampuh untuk meraih keberhasilan adalah tekad yang bulat dan keinginan untuk memulai segala ssesuatu (inisiatif). Modal, lingkungan, latar belakang keluarga, kondisi fisik, dan lain sebagainya  adalah bumbu tambahan untuk meraih kesuksesan.Orang memiliki harta sebanyak apa pun tidak mungkin dapat meraih sebuah kesuksesan tanpa didasari oleh inisiatif.  Anda mau sukses? mulailah dengan inisiatif. Salam entrepreneur....

Senin, 04 Maret 2013

Penundaan Berakhir Pada Kegagalan





Ingin berhasil????
Stop menunda-nunda pekerjaaan!!!         

Menunda pekerjaan merupakan perkara yang mudah dilakukan setiap orang. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah malas, kondisi tubuh yang kurang fit, kurang komitmen terhadap planning yang telah dibuat.Pada umumnya orang menunda pekerjaan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif, misalnya: ngobrol, hang out, tidur, main game, internetan dan lain sebagainya.
Memang akibat menunda pekerjaan tidak langsung terasa begitu saja. Orang akan merasakan akibat tersebut setelah date line yang ditentukan sudah tiba. Bagi para profesional ketika diminta pertanggungjawaban dari atasan, bagi para pelajar dan mahasiswa ketika ujian sudah dekat bagi pembantu rumah tangga kalu tuan rumah pulang dan lain sebagainya. Pada saat-saat seperti ini orang akan kalang kabut menyelesaikan tanggungjawabnya. Memang dalam waktu yang terdesak orang dapat menyelesaikan pekerjaannya, tetapi hasilnya belum tentu sempurna. Hal demikian terjadi karena dalam waktu terdesak orang tidak mungkin dapat berpikir jernih dan bertindak dengan teliti. Hasil yang didapat ketika orang menunda-nunda pekerjaanya adalah:
  1. Hasil pekerjaannya kurang sempurna, bahkan jauh dari standar.
  2. Tidak dapat mencapai target yang sudah ditentukan.
  3. Kehilangan kesempatan, misalnya: bagi anak sekolah tidak naik kelas, tidak lulus ujian. bagi profesional sulit mencapai karir, tidak mendapatkan promosi ke level yang lebih tinggi, ditegur atasan bahkan dipecat. bagi pebisnis bisa kehilangan kesempatan untuk maju bahkan mengalami kebangkrutan.
Hal-hal diatas hanya sebagian kecil akibat menunda-nunda pekerjaan. Jadi stop kebiasaan menunda maka anda akan meraih sukses.
Salam enterpreneur..........
 






Kamis, 07 Februari 2013

Sikap Dalam Bekerja


    SIKAP DALAM BEKERJA
        Kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah melakukan suatu kegiatan, baik itu makan, minum, berkebun, dan lain sebagainya. Kerja tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia baik itu orang kaya, miskin, tua, muda, laki-laki, perempuan. Semua orang pasti melakukan pekerjaan entah itu disukai atau tidak. Mayoritas motivasi orang dalam melakukan suatu pekerjaan adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Manusia bekerja menurut keahlian dan kemampuan masing-masing sesusai dengan bidangnya: ada dokter, staf laboratorium, guru, manager, sekretaris, enginer, arsitek, pilot, pedagang, petani, pembantu rumah tangga, bahkan pemulung.
        Setiap orang berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan pekerjaan masing-masing. Tetapi, tidak semua orang dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan yang telah diperoleh.     Ada bermacam-macam sikap orang di dalam menjalani pekerjaannya. Penulis akan memaparkan sikap orang dalam bekerja dalam 2 hal yang melatar belakangi sikap orang di dalam menjalani pekerjaannya, yaitu: berdasarkan mental dan tujuan orang dalam bekerja.
1. Mental.
Mental adalah aktivitas jiwa, cara berpikir dan berperasaan. Mental merupakan faktor penentu bagi kemajuan seseorang dalam berbagai hal. Dalam dunia kerja ditemukan 2 pola pikir, yaitu: mental pembantu dan mental pemimpin.
a. Mental pembantu.
    Ada pepatah jawa "Wong koyo gong" Orang seperti gong. Gong merupakan suatu jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Gong itu kalau tidak dipukul tidak mengeluarkan bunyi. Mental pembantu adalah mental atau pola pikir seseorang yang tidak punya inisiatif. Orang-orang yang bermental pembantu, kalau tidak disuruh tidak akan bertindak. Orang-orang yang bermental pembantu sulit untuk maju.
    Mental seperti ini tidak hanya dimiliki oleh para pembantu rumah tangga saja, tetapi juga dimiliki oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang-bidang yang lain seperti: guru, pegawai negeri, staf kantor, pramuniaga, mahasiswa, pelayan restoran, pedagang, petani, dan lain sebagainya. Mayoritas orang yang bermental pembantu memiliki banyak alasan untuk mangkir dari pekerjaannya dan sering kali mengkambing hitamkan orang lain. Bahkan orang-orang tipe ini sering menyalahkan keadaan dan sarana-prasarana yang ada. Orang -orang yang bermental pembantu kurang menyukai orang yang enerjik, penuh inisiatif, dan komunikatif. Mayoritas pekerjaan orang-orang tipe ini adalah berkumpul dan ngobrol tanpa arah dan tujuan yang jelas. Selain itu mereka juga kurang bisa memanagemen waktu, sehingga sebagian besar waktunya terbuang sia-sia.
b. Mental pemimpin.
    Mental pemimpin adalah pola pikir yang kreatif, inisiatif, energik, pekerja keras dan komunikatif. orang-orang yang bermental pemimpin akan mengalami perkembangan yang pesat di segala bidang. Mayoritas orang-orang yang bermental pemimpin akan dipercayakan banyak hal dan menduduki posisi/jabatan penting diberbagai sektor. Orang-orang yang bermental pemimpin disukai banyak orang karaena orang-orang tipe ini sangat bertanggung jawab dan tidak egois.
    Sama halnya dengan mental pembantu tadi, mental pemimpin juga dimiliki oleh orang-orang yang berkecimpung dibidang lain, seperti: mahasiswa, dokter, pejabat, pengusaha, guru, perawat, staf kantor, buruh, bahkan pembantu rumah tangga. Orang-orang yang bermental pemimpin ini penuh inisiatif dan pekerja keras, mereka tidak suka berpangku tangan. Mayoritas orang bermental pemimpin memiliki disiplin yang tinggi, berorentasi pada hasil, dan penuh dedikasi. Maka dari itu tidak menutup kemungkinan bagi orang-orang yang bermental pemimpin bisa meraih puncak kesuksesan dari nol.
2.Tujuan
    Tujuan merupakan suatu sasaran yang ingin dicapai seseorang dalam melakukan sesuatu. Berbicara tujuan ada 2 tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Namun dalam artikel ini penulis tidak akan membahas tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Di dalam bekerja seseorang tidak lepas dari yang namanya tujuan. Setiap orang memiliki tujuan masing-masing dalam menjalani pekerjaannya. Ada beberapa tujuan orang dalam bekerja diantaranya adalah: belajar, menerapkan ilmu yang dimiliki, mencari uang, mencari jabatan, dan pelayanan.
a. Belajar.
    Orang yang memiliki tujuan belajar dalam bekerja akan bekerja dengan antusias. orang-orang yang memiliki tujuan belajar ini akan mempelajari segala sesuatu yang ada di perusahaan atau di mana pun ia bekerja. Orang-orang tipe ini akan bekerja dengan sebaik-baiknya. Mayoritas orang tipe ini akan bekerja dengan perusahaan atau orang lain dalam jangka waktu tertentu saja (temporal). Maksudnya kalau orang tersebut sudah memiliki pengetahuan dan modal yang cukup untuk memulai usaha sendiri ia akan berhenti bekerja pada orang lain dan merintis usaha sendiri.
b. Menerapkan ilmu yang dimiliki.
    Orang-orang yang mau menerapkan ilmu yang dimiliki ini mayoritas "fresh graduate". Maksud dari fresh graduate adalah orang-orang yang baru lulus studi baik itu, lulusan SMP, SMA, SMK, Diploma, Sarjana, Master maupun Doktor, tentunya dengan gelar dan kompetensi yang disandang masing-masing. Biasanya orang-orang tipe ini akan bekerja dengan penuh semangat dan kurang memperhatikan masalah salary. Orang-orang tipe ini kebanyakan suka coba-coba, meskipun sudah bekerja di suatu instansi ia akan mudah untuk pindah kerja ke tempat lain. Bahkan ada beberapa orang yang mengistilahkan orang-orang tipe ini "kutu loncat".
c. Mencari uang.
    Orang-orang yang bekerja hanya sekedar untuk mencari uang cara kerjanya cenderung asal-asalan, cuek, dan tidak bertanggung jawab. Mayoritas dari mereka tidak memiliki passion dalam bekerja, yang ada dalam benaknya yang penting dapat uang. Kalau interview masuk kerja ketika ditanya posisi, gaji dan apa saja yang diinginkan jawabannya "terserah". Sikap orang-orang tipe ini sering kali aneh-aneh dan bikin gemes.
    Orang-orang yang bekerja hanya sekedar untuk mencari uang ini suka berbuat curang. ia akan melakukan segala cara untuk memperoleh keuntungan pribadi tanpa memikirkan instansi di mana ia bekerja dan kepentingan orang lain. Perbuatan-perbuatan curang yang dilakukan antara lain adalah: mencuri, menipu, korupsi, memanipulasi data, kong kalikong dengan orang di luar perusahaan dan lain sebagainya yang bersifat merugikan perusahaan.
    Orang-orang yang bekerja sekedar mencari uang ini tidak pernah memikirkan maju mundurnya perusahaan. Mereka hanya berpikir yang penting digaji. Mayoritas mereka tidak peduli dengan sistem dan program-program yang ada di perusahaan dimana mereka bekerja. Bahkan wawasan mereka tentang perusahaan tempat mereka bekerja pun sangat sempit.
d. Mencari jabatan.
    Berbicara mengenai jabatan berarti posisi atau kedudukan seseorang dalam suatu organisasi. Jabatan merupakan sesuatu yang dicari banyak orang dalam berbagai bidang termasuk di dunia kerja. Bahkan ada orang-orang tertentu yang bekerja demi jabatan semata. Orang-orang yang bekerja demi mencari sebuah jabatan memiliki beberapa ciri diantaranya adalah sebagai berikut.
    Orang-orang yang bekerja demi sebuah kedudukan memiliki daya saing (kompetisi) yang cukup tinggi. Pada umumnya mereka tidak mau kalah dengan orang lain. Kalau orang lain melakukan sesuatu yang menurutnya menyaingi dia, ia akan melakukan sesuatu lebih dari yang dilakukan orang lain tersebut.
    Mayoritas orang-orang tipe ini "bermuka dua" atau istilah lainnya "cari muka". Jika dihadapan pimpinan mereka akan bersikap manis dan berpura-pura bekerja keras, tetapi jika pimpinan tidak ada mereka akan berbuat seenaknya sendiri. Bahkan mayoritas dari mereka tidak memiliki integritas, dedikasi, dan cenderung menyalah gunakan kepercayaan yang diberikan oleh perusahaan.
    Selain bermuka dua orang-orang yang berorentasi pada jabatan dalam suatu pekerjaan akan menghalalkan segala cara demi sebuah jabatan yang diinginkan. Pada umumnya mereka akan menempuhnya dengan cara yang tidak benar diantaranya adalah memfitnah orang lain yang berada di posisi yang ia inginkan, menyingkirkan orang-orang yang menurutnya menjadi penghalang langkahnya ( orang yang jujur, disiplin, berdedikasi, pekerja keras dan lain sebagainya). Kadang-kadang orang tipe seperti ini berupaya menyingkirkan pimpinannya dengan segala cara. 
e. Pelayanan.
    Berbicara pelayanan berarti berusaha melayani atau memberikan yang terbaik bagi orang lain. Pelayanan dalam dunia kerja tidak lepas dari keunggulan mutu pekerjaan untuk kemajuan perusahaan. Ciri khas dari orang-orang yangmemiliki motivasi melayani dalam dunia kerja antara lain adalah sebagai berikut.
    Orang-orang yang bekerja dengan tujuan melayani pasti memiliki budaya santun. Maksudnya mereka akan tunduk pada otoritas pemimpin, tidak mendahului kehendak pemimpin, dan memiliki kepribadian yang baik. Pada umumnya mereka sangat komunikatif. Sebelum bertindak mereka akan minta ijin dan saran terlebih dahulu kepada  pemimpin. Kalau ada hal-hal yang tidak beres mereka akan segera memberitahukan kepada pimpinan. Orang-orang tipe ini sangat bertanggung jawab terhadap apa yang dipercayakan atasan atau lembaga kepadanya. Mereka akan berusaha mengerahkan tenaganya untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan tempatnya bekerja tanpa banyak alasan dan memikirkan apa yang perusahaan berikan pada mereka. Salam enterpreneur.
    Selain itu orang-orang yang bertujuan melayani dalam bekerja memiliki sifat-sifat yang mulia diantaranya adalah rajin, pekerja keras, disiplin, tanggung jawab, kebijaksanaan, integritas, dan dedikasi yang tinggi. Mayoritas dari mereka memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang sukses. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang gigih berjuang untuk memberikan yang terbaik dalam hal apa pun. Maka dari itu tidak mengherankan jika mayoritas dari mereka dapat meraih puncak kesuksesan dari bawah dan menjadi orang-orang penting dalam bidangnya masing-masing.
    Pekerjaan merupakan sebuah anugrah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Maka dari itu manusia harus bisa mempertanggung jawabkannya. Salah satu wujud dari tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Jika manusia bisa dipercaya dalam hal -hal kecil dan melakukannya dengan setia Tuhan berjanji akan mempercayakan hal-hal yang besar. Demikian juga apa bila manusia tidak jemu-jemu berbuat baik tepat pada waktunya akan menuai hasil dari perbuatannya tersebut. "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikankepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."(Matius 25:21). "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."(Galatia6:9).

3 B Untuk Memulai Bisnis Memulai bisnis dari nol bukan sesuatu yang mudah, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki back ground pendidikan di bidang enterpreneur. Banyak orang yang memiliki ide-ide cemerlang untuk memulai bisnis. Namun ide-ide itu tidak segera direalisasikan karena pemilik ide-ide cemerlang tersebut enggan untuk merealisasikannya. Tentu sikap enggan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, misalnya: rasa takut, ketiadaan modal, sumber daya manusia yang memadai dan lain sebagainya. Melihat realita bahwa banyak orang yang ingin memiliki bisnis pribadi, namun tidak kunjung terealisasi penulis akan membagikan 3 kunci untuk memulai bisnis dari nol berdasarkan pengalaman dan persepektif penulis. Penulis akan merangkumnya menjadi "3B Untuk Memulai bisnis. Sebelum membahas Point-point "3 B" penulis akan memaparkan 3B terlebih dahulu. "3" adalah tiga tips atau cara-cara yang harus di tempuh. "B" adalah berani. Maksudnya adalah 3 keberanian yang harus ditempuh dalam memulai bisnis dari nol. Mengapa demikian? karena banyak orang yang memiliki keinginan untuk memulai sebuah bisnis namun tak kunjung terealisasi. Penulis akan menguraikan "3 B" satu per satu, adapun uraiannya adalah sebagai berikut. A. Berani Mencoba. Banyak orang yang enggan atau takut dalam mencoba hal-hal baru termasuk mencoba memulai bisnis. Pada umumnya alasan orang tidak berani mencoba hal baru ada tiga hal, yaitu: merasa tidak bisa, takut salah, dan takut gagal. Perasaan-perasaan tersebut muncul dari pribadi orang tersebut. Memang tidak mudah menepis perasaan-perasaan tersebut. Maka dari itu diperlukan sebuah keberanian untuk mencoba. Dengan demikian ide-ide bisnis yang dimiliki tersebut segera terealisasikan. Memang kemungkinan untuk salah, gagal dan lain sebagainya itu ada. Namun tanpa mencoba kita tidak akan pernah mengerti dan mengalami hal-hal baru di dalam hidup kita. B. Berani berinvestasi. Berbicara investasi tidak harus dalam bentuk uang, memang lebih baik jika kita bisa menginvestasikan uang. Jika kita tidak memiliki uang untuk diinvestasikan kita bisa mengivestasikan ide, keahlian, waktu dan lain sebagainya. Masalah uang kita bisa mendapatkannya dari orang-orang yang bisa diajak bekerjasama dengan sistem bagi hasil, pinjam uang dari saudara, bank, koperasi dan lain sebagainya. Opsi lainnya adalah dengan menjualkan produk orang lain terlebih dahulu dan kita membayarkan uang hasil penjualan tersebut kepada yang bersangkutan. Bisa juga dengan menjadi perantara jual-beli property dan lain sebagainya. Dengan demikian kita bisa mendapatkan fee untuk modal bisnis. Mengenai investasi kita dapat belajar dari seorang petani misalnya. Seorang petani akan berusaha menanam di lahan yang dimilikinya tidak melihat kondisi yang ada. Entah habis mengalami kerugian atau mendapatkan hasil panen yang melimpah. Dalam berinvestasi ada dua kemungkinan, yaitu: untung dan rugi. Di dalam kehidupan ini ada prinsip "tabur tuai". Setiap orang yang menabur pasti akan menuai. Berbicara mengenai tuaian tidak selalu berorentasi pada buah atau hasil tetapi kita juga dapat menuai pengalaman. Dengan demikian kita dapat menuai kedua-duanya. Seandainya kita mengalami kerugian finansial, paling tidak kita mendapatkan pengalaman. C. Berani Menanggung Resiko. Setiap keputusan yang kita ambil pasti ada resiko yang harus kita tanggung termasuk di dalam berbisnis. Berbicara resiko ada dua kemungkinan, yaitu berhasil dan gagal. Kalau kita berhasil tentu kita akan mendapat keuntungan baik secara finansial maupun pengalaman. Jika kita gagal tentu kita mengalami kerugian materi namun kita tidak perlu trauma dalam bisnis. Anggap saja itu semua pembelajaran, sebab yang namanya orang belajar bisa jadi kita mengalami kesalahan atau kegagalan. Selain itu pegang prinsip kalau kegagalan merupakan sebuah cambuk untuk meraih keberhasilan. Ada satu pepatah yang mengatakan "Semakin banyak kegagalan yang dialami akan semakin mendekati keberhasilan". Hal itu memang benar adaya dan terbukti banyak pengusaha yang telah mengalami banyak kegagalan dan akhirnya menjadi pengusaha sukses. Salam enterpreneur.

3 B Untuk Memulai Bisnis
    Memulai bisnis dari nol bukan sesuatu yang mudah, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki back ground pendidikan di bidang enterpreneur. Banyak orang yang memiliki ide-ide cemerlang untuk memulai bisnis. Namun ide-ide itu tidak segera direalisasikan karena pemilik ide-ide cemerlang tersebut enggan untuk merealisasikannya. Tentu sikap enggan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, misalnya: rasa takut, ketiadaan modal, sumber daya manusia yang memadai dan lain sebagainya.
    Melihat realita bahwa banyak orang yang ingin memiliki bisnis pribadi, namun tidak kunjung terealisasi penulis akan membagikan 3 kunci untuk memulai bisnis dari nol berdasarkan pengalaman dan persepektif penulis. Penulis akan merangkumnya menjadi "3B Untuk Memulai bisnis.
    Sebelum membahas Point-point "3 B" penulis akan memaparkan 3B terlebih dahulu. "3" adalah tiga tips atau cara-cara yang harus di tempuh. "B" adalah berani. Maksudnya adalah 3 keberanian yang harus ditempuh dalam memulai bisnis dari nol. Mengapa demikian? karena banyak orang yang memiliki keinginan untuk memulai sebuah bisnis namun tak kunjung terealisasi. Penulis akan menguraikan "3 B" satu per satu, adapun uraiannya adalah sebagai berikut.
A. Berani Mencoba.
    Banyak orang yang enggan atau takut dalam mencoba hal-hal baru termasuk mencoba memulai bisnis. Pada umumnya alasan orang tidak berani mencoba hal baru ada tiga hal, yaitu: merasa tidak bisa, takut salah, dan takut gagal. Perasaan-perasaan tersebut muncul dari pribadi orang tersebut. Memang tidak mudah menepis perasaan-perasaan tersebut. Maka dari itu diperlukan sebuah keberanian untuk mencoba. Dengan demikian ide-ide bisnis yang dimiliki tersebut segera terealisasikan. Memang kemungkinan untuk salah, gagal dan lain sebagainya itu ada. Namun tanpa mencoba kita tidak akan pernah mengerti dan mengalami hal-hal baru di dalam hidup kita.
B. Berani berinvestasi.
    Berbicara investasi tidak harus dalam bentuk uang, memang lebih baik jika kita bisa menginvestasikan uang. Jika kita tidak memiliki uang untuk diinvestasikan kita bisa mengivestasikan ide, keahlian, waktu dan lain sebagainya. Masalah uang kita bisa mendapatkannya dari orang-orang yang bisa diajak bekerjasama dengan sistem bagi hasil, pinjam uang dari saudara, bank, koperasi dan lain sebagainya. Opsi lainnya adalah dengan menjualkan produk orang lain terlebih dahulu dan kita membayarkan uang hasil penjualan tersebut kepada yang bersangkutan. Bisa juga dengan menjadi perantara jual-beli property dan lain sebagainya. Dengan demikian kita bisa mendapatkan fee untuk modal bisnis.
    Mengenai investasi kita dapat belajar dari seorang petani misalnya. Seorang petani akan berusaha menanam di lahan yang dimilikinya tidak melihat kondisi yang ada. Entah habis mengalami kerugian atau mendapatkan hasil panen yang melimpah. Dalam berinvestasi ada dua kemungkinan, yaitu: untung dan rugi. Di dalam kehidupan ini ada prinsip "tabur tuai". Setiap orang yang menabur pasti akan menuai. Berbicara mengenai tuaian tidak selalu berorentasi pada buah atau hasil tetapi kita juga dapat menuai pengalaman. Dengan demikian kita dapat menuai kedua-duanya. Seandainya kita mengalami kerugian finansial, paling tidak kita mendapatkan pengalaman.
C. Berani Menanggung Resiko.
    Setiap keputusan yang kita ambil pasti ada resiko yang harus kita tanggung termasuk di dalam berbisnis. Berbicara resiko ada dua kemungkinan, yaitu berhasil dan gagal. Kalau kita berhasil tentu kita akan mendapat keuntungan baik secara finansial maupun pengalaman. Jika kita gagal tentu kita mengalami kerugian materi namun kita tidak perlu trauma dalam bisnis. Anggap saja itu semua pembelajaran, sebab yang namanya orang belajar bisa jadi kita mengalami kesalahan atau kegagalan. Selain itu pegang prinsip kalau kegagalan merupakan sebuah cambuk untuk meraih keberhasilan. Ada satu pepatah yang mengatakan "Semakin banyak kegagalan yang dialami akan semakin mendekati keberhasilan". Hal itu memang benar adaya dan terbukti banyak pengusaha yang telah mengalami banyak kegagalan dan akhirnya menjadi pengusaha sukses. Salam enterpreneur.



LANGKAH CERDAS MENGELOLA WAKTU

LANGKAH CERDAS MENGELOLA WAKTU
    Waktu merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia tanpa memandang usia, gender, status sosial, suku, dan bangsa. Setiap manusia diberi porsi waktu yang sama, satu tahun ada dua belas bulan, satu bulan ada empat minggu, satu minggu ada tujuh hari, satu hari ada dua belas jam dan seterusnya. Waktu tidak bisa di simpan layaknya uang,waktu begitu cepat berlalu. Sayangnya banyak orang yang tidak bisa mengelola waktu yang dimilikinya. Sehingga waktu-waktu yang ada terbuang dengan sia-sia. Kalau melihat realita ada orang yang sukses dan ada orang yang gagal itu salah satu faktor penyebabnya terletak pada management waktu.
    Dalam artikel ini penulis akan menguraikan tips managemen waktu secara sederhana. Penulis akan menguraikanya menjadi empat point, yaitu: menentukan skala prioritas, membuat jadwal kegiatan sehari-hari, jangan plin-plan, dan kurangi kebiasaan buruk. Ada pun pembahasannya adalah sebagai berikut.
A. Menentukan skala prioritas.
    Setiap orang memiliki kesibukan masing-masing sesuai dengan status dan profesinya. Namun banyak orang yang tidak bisa mengutamakan prioritas, sehingga tidak dapat memanfaatkan waktu yang ada secara optimal. Maka dari itu diperlukan skala prioritas, sehingga segala aktifitas dapat berjalan berdasarkan urgensinya.
B. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
    Jadwal kegiatan sehari-hari sangat penting bagi orang yang ingin mengoptimalkan waktunya. Dengan jadwal kegiatan harian kita dapat mengetahui hal apa saja yang akan kita lakukan. Dengan demikian kita tidak menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan hal apa saja yang harus kita lakukan. Selain itu kita dapat konsisten terhadap aktifitas yang telah kita rencanakan. Jadwal kegiatan harian dapat disususn secara sederhana sesuai dengan kebutuhan. Tentunya jadwal hariansetiap orang berbeda-beda mengingat kebutuhan setiap pribadi juga berbeda.
C. Jangan plin-plan.
    Plin-plan merupakan sikap yang tidak baik di dalam pengelolaan waktu. Sikap plin-plan dapat menghancurkan banyak hal, baik itu bisnis, pendidikan, masa depan dan lain sebagainya. Maka dari itu kita harus mengganti sikap plin-plan dengan ketegasan. Dengan bersikap tegas dalam mengambil keputusan kita dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan baik.
D. Kurangi kebiasaan buruk.
    Banyak orang yang menyia-nyiakan waktu dengan kebiasaan buruk yang tidak produktif, misalnya: ngobrol, melamun, menunda pekerjaan dan lain sebagainya. Kebiasaan-kebiasaan ini dapat merusak planing yang telah ada. Sehingga segala sesuatu yang seharusnya bisa dikerjakan secara maksimal menjadi terkesan asal-asalan.  Dengan demikian hasil yang kita dapatkan akan hancur. Jadi mulai hari ini kita harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. Salam enterpreneur.

KIAT SUKSES MENJARING KONSUMEN


 

  KIAT SUKSES MENJARING KONSUMEN
  Suatu bisnis tidak akan terjadi tanpa dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan konsumen. Suatu bisnis tidak akan berkembang bahkan mengalami kerugian kalau tidak memiliki konsumen. Untuk memiliki konsumen tetap bukan hal yang mudah melainkan diperlukan daya dan upaya untuk menjaring konsumen. Menjaring konsumen merupakan syarat mutlak bagi pelaku bisnis agar tetap survive dan berkembang. Berikut ini penulis akan memaparkan bagaimana cara menjaring konsumen yang efektif.
A Berikan yang terbaik kepada konsumen.
    Pelayanan yang baik merupakan kunci keberhasilan menjaring konsumen. Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen diperlukan kerja keras dan kerja cerdas. Berikut ini adalah beberapa cara pelayanan yang baik kepada konsumen: Pertama, greeting (senyum, sapa, dan salam) berikan sambutan yang hangat kepada konsumen. Kedua, tanyakan kebutuhan konsumen. Ketiga, tawarkan bantuan kepada konsumen. 
B. Jaga kualitas produk.
    Untuk menjaga kepercayaan antara pelaku bisnis dan konsumen pihak bisnismen harus komitmen menjaga kualitas produknya. Di dalam berbisnis sering kali ada hal-hal yang menyebabkan kenaikan biaya bahan baku, biaya produksi, biaya diotribusi dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat berupa kelangkaan bahan baku, kenaikan harga BBM, kebijakan pemerintah, keadaan politik yang tidak stabil, krisis ekonomi dan lain sebagainya. Tentu saja hal itu akan mempengaruhi biaya produksi dan harga jual produk. Meskipun demikian jangan bertahan pada harga. Pelaku bisnis dapat menaikkan harga tetapi tetap menjaga kualitas produk dan memberikan penjelasan kepada konsumen.
C. Beradaptasi terhadap perubahan.
    Berbicara tentang perubahan perlu di ketahui bahwa tidak ada orang yang sanggup menolak perubahan. Mau tidak mau, suka tidak suka semua orang pasti akan menghadapi perubahan tidak peduli siapa dan dimana orang tersebut . Demikian juga dalam berbisnis kita akan menjumpai perubahan baik itu dalam hal teknologi, pengemasan, pemasaran, maupun kebutuhan konsumen. Perubahan bukanlan sesuatu yang harus dihindari melainkan sesuatu yang harus disiasati. Cara menyiasatinya dalah dengan cara beradaptasi, sehingga bisnis kita tidak hancur tergilas oleh perubahan yang terjadi. Kadang-kadang perubahan dapat membawa bisnis kita ke puncak kejayaan. Dengan demikian bisnis yang kita miliki akan tetap survive dan berkembang. Salam enterpreneur.

Minggu, 27 Januari 2013

TIPS TRIK WIRAUSAHA PEMULA

TIPS :

- Modal utama dalam berwirausaha bukanlah uang, melainkan keyakinan untuk tumbuh dan menang.

- Bersahabatlah dengan ketidakpastian

- Buka pikiran anda, pelajari hal-hal baru

- Be Ready, persiapkan diri anda dengan baik

- Bangunlah network selagi muda, dan jagalah kepercayaan.

TIPS AND TRIK WIRAUSAHA PEMULA

Tujuan : Mengelola resiko yang mungkin terjadi

- Resiko bukan penghambat untuk maju, tetapi konsekuensi untuk maju

- Tidak Perlu Panik

Tahapan :
1. Indentifikasi Resiko
2. Dimulai dari lingkungan sekitar
3. Resiko terindentifikasi ( dengan pemasok, pelanggan, competitor)
4. Indentifikasi resiko yang muncul dari proses internal bisnis anda.


- Menentukan seberapa sering resiko tersebut muncul
- Seberapa besar dampak dri resiko setelah terindentifikasi
- Siapkan langkah MITIGATION RISK pada resiko yang dominan praktis

Resiko kurang prioritas = Menghabiskan waktu, membuat keraguan, untuk melanjutkan bisnis

- Mitigation Risk = Pendekatan "Manfaat Biaya "

 http://dandysfileentreprenaur.blogspot.com/2011/12/tips-trik-wirausaha-pemula.html

Lima tips perusahaan sukses dan besar

Lima Tips Arrbey Agar Perusahaan Menjadi Sukses dan Besar

1

Tidak mudah menjadikan perusahaan menjadi besar. Tidak mudah juga menjaga perusahaan agar tetap besar. Lebih tidak mudah lagi membesarkan perusahaan besar agar berskala lebih besar lagi.
Melalui Riset Transforming Into Large Enterprises (TiiLEs) yang diungkap pada Indonesia Innovation and Competitiveness (IIC) Summit 2012, di Jakarta,  dikatakan bahwa ada lima langkah utama dan satu faktor pendorong yang harus dilakukan pelaku industri untuk menuju  industrinya sukses dan menjadi besar. Riset dilakukan terhadap 50 perusahaan go-public dan korporasi terbesar di Indonesia.
Handito Joewono, Chief Strategy Consultant Arrbey, penggagas IIC Summit, memaparkan lima tips dan satu faktor pendorong tersebut.
Pertama, market expansion. Untuk menjadi besar, perusahaan perlu masuk ke pasar baru dengan mengembangkan jangkauan pasar maupun memperdalam penetrasi di pasar tertentu. “Jadi sebuah industri jangan fokus di pasar tertentu saja. Kalau sudah ada pasar di dalam negeri dibuat lebih intens lagi. Dan juga masuk ke pasar ekspor,” kata Handito.
Selain itu, perusahaan juga harus berani mengembangkan produk sejalan dengan ekspektasi konsumen di pasar yang baru. Menggunakan merek berbeda-beda, termasuk meluncurkan premium brand atau merek baru untuk melayani segmen yang lebih rendah.
Kedua, diversifikasi bisnis. Pengembangan bisnis bisa dilakukan secara vertikal atau horisontal. Secara vertikal mengarah pada pengendalian supply chain network. Dapat dilakukan ke arah pemasok atau ke arah konsumen. Secara horisontal terkait upaya meningkatkan market share.
Ketiga, lanjut Handito adalah pengelolaan perusahaan atau corporate governance. “Seorang pionir sebuah industri memiliki peran sangat penting untuk industri dalam tahap skala kecil menuju menengah. Ada pengelolaan perusahaan yang baik. Perusahaan yang baik bukan hanya founder-nya yang memiliki jiwa enterpreneurship, namun semua level karyawannya harus memiliki jiwa tersebut,” ungkap Handito.
Keempat, perkembangna teknologi. Jika sebuah industri terkendala dalam tahap ini, diharapkan pemerintah dapat membantu dengan pemberian insentif pajak untuk kelangsungan teknologi sebuah perusahaan. “Korea Selatan negara paling besar yang memberikan insentif teknologi terhadap industri. Tidak heran kemajuan industrinya luar biasa. Tak heran jika Samsung sekarang head to head dengan Apple.”
Kelima, asset management. Sebuah perusahaan perlu menjaga aset dan mengelolanya dengan baik. Jadi tak hanya mengelola pendapatan saja. Asset dalam suatu perusahaan itu terbagi menjadi dua, tangible asset (aset yang dapat disentuh) dan intangible asset (aset yang tak dapat disentuh). “Tangible dalam bentuk mesin bangunan, sedangkan intangible, itu brand (merek).
Sementara faktor pendorong dari lima langkah tadi adalah inovasi. Adalah sebuah kewajiban menurut Handito untuk menerapkan suatu inovasi terhadap setiap industri. Bisa inovasi produk, proses, manajemen. “Google misalnya, dalam hal corporate governance, mereka melakukan inovasi dengan menempatkan kembali Larry Page, pemilik sekaligus pendiri, sebagai CEO saat perusahaan itu sedang segar bugar,” tambah Handito. (EVA)