Selasa, 18 Februari 2014

6 Tips for Developing Your Business


Setiap orang tentu ingin mengalami perkembangan dalam berbagai aspek kehidupannya. Tetapi untuk mengembangkan apa yang telah kita miliki juga bukanlah hal yang mudah. Untuk mengembangkan segala sesuatu agar lebih baik diperlukan tekad yang kuat dan penyerahan diri secara total kepada Tuhan. Artinya kita harus bekerja secara maksimal untuk mewujudkannya dan meminta petunjuk dan pertolongan kepada Tuhan yang berdaulat atas hidup kita dan apa yang kita miliki. Satu hal yang harus kita akui adalah bahwa kita hanyalah manusia biasa yang menerima kasih dan anugerah dari Tuhan untuk menjalani kehidupan di muka bumi ini. Maka dari itu kita tidak boleh menyombongkan diri dengan mengandalkan kekuatan kita.  Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan 6 kiat dalam mengembangkan bisnis.  Ada pun kiat-kiat yang telah saya lakukan selama ini adalah sebagai berikut:
1.       Integritas.
Dalam menjalankan apa pun di dunia ini kita dituntut untuk memiliki integritas. Integritas berbicara mengenai kesesuaian antara perkataan, sikap dan tindakan yang kita lakukan baik di depan orang maupun saat tidak ada orang. Memang tujuan dari sebuah bisnis adalah untuk mencari keuntungan, tapi bukan berarti dalam berbisnis kita dapat mempertaruhkan integritas kita dengan cara berbohong kepada pelanggan. Dalam berbisnis kita juga harus memperoleh keuntungan, sebab kalo kita tidak memperoleh keuntungan kita akan rugi. Kalau berbisnis hanya untuk rugi ya jangan berbisnis. Tetapi ada satu hal yang harus kita ingat dalam berbisnis kita harus memelihara hubungan kita dengan mitra bisnis dan pelanggan.
2.       Komitmen.
Agar bisnis kita dapat berkembang dengan baik kita harus komitmen dengan bisnis yang telah kita mulai. Dengan komitmen yang baik kita dapat mengantisipasi hal-hal yang akan menghancurkan bisnis kita. Berdasarkan kenyataan yang saya temui di lapangan ada beberapa pelaku bisnis yang tidak komitmen terhadap bisnisnya. Satu waktu saya pergi ke sebuah toko grosir batik  dan saya ingin membeli batik dari toko tersebut. Ketika saya masuk toko dan bertanya-tanya mengenai detail produk yang ia jual dan harga barang-barang yang ia jual, sang pemilik toko hanya menjawab “barangnya banyak dan harganya berbeda-beda”. Hanya itu jawaban yang saya terima itu pun diucapkan dengan nada ketus. Dalam hati saya berkata: “amit-amit orang bisnis kog kayak gini ya” sambil mengelus dada. Kalau kita bisnis kita harus menguasai produk knowledge dong. Selain itu kita juga harus dapat menerima tamu yang membutuhkan barang/jasa yang kita tawarkan dengan baik.
3.       Team work.
Kita harus mengakui bahwa kita adalah makhluk sosial, kita tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri termasuk dalam hal bisnis. Dalam berbisnis baik dalam skala kecil maupun skala besar mau tidak mau kita harus kerja dalam tim, minimal dengan mitra bisnis dan pelanggan. Bayangkan jika kita tidak bisa kerja dalam tim pasti kita akan repot. Bahkan bisa-bisa bisnis kita terancam gulung tikar.
4.       Trust and respect.
Sikap percaya dan menghargai sangat di perlukan dalam dunia bisnis. Mengapa demikian? Karena dalam berbisnis kita berhadapan dengan pelaku-pelaku bisnis yang lain, mitra bisnis, pelanggan dan lain sebagainya. Contoh kecil adalah bagaimana owner berhubungan dengan karyawan. Misalnya owner tidak percaya kepada karyawan, setiap hari mencurigai dan menuduh karyawannya curi, berbohong dan tidak menghargai karyawannya. Hal yang terjadi adalah karyawan tidak betah dan tidak mau bekerja dengan kita. Itu baru dengan karyawan, jika hal itu kita lakukan kepada semua orang pasti akan berakibat fatal terhadap bisnis y ang telah kita mulai bahkan terhadap reputasi diri kita sendiri. Maka dari itu kita harus memiliki sikap trust and respect kepada semua orang.
5.       Lakukan apa yang kamu kehendaki agar orang lain lakukan kepadamu.
Dalam kehidupan ini manusia cenderung menuntut kepada sesama tanpa memikirkan kontibusi apa yang telah ia berikan kepada sesama. Kebanyakan orang menuntu agar di kasihi, di hormati, dipuji, di beri, di tolong dan lain sebagainya pada hal mereka tidak pernah melakukan hal-hal tersebut kepada sesama. Kalau kita mau belajar dari petani kita dapat melihat bahwa “Tanpa menabur seorang petani tidak akan pernah menuai”. Demikian juga kita apa bila kita tidak pernah berbuat baik kepada sesama ya jangan menutut agar orang lain berbuat baik kepada kita. Istilahnya orang lain tidak akan memiliki justifikasi untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan. Jadi, jangan pernah menuntut orang lain agar memberi kepada kita. Tetapi, mari kita mulai menabur terlebih dahulu agar suatu hari kita dapat menuai termasuk dalam berbisnis.  Kalau kita menabur otomatis kita akan menuai.
6.       Continues learning (Long life education).
Belajar itu wajib bagi semua orang termasuk pelaku bisnis. Kita dapat belajar dari pengalaman hidup misalnya ketika kita berhasil atau gagal. Selain itu kita juga dapat belajar dari orang lain atau sumber-sumber yang lain. Dunia ini terus berkembang, dunia bisnis juga terus berkembang. Dengan perkembangan dunia bisnis yang begitu cepat maka kita juga akan mengalami banyak tantangan dan bisnis. Maka dari itu kita harus senantiasa belajar agar kita dapat mempertahankan bisnis kita. Dengan belajar dari banyak sumber kita akan dapat menguasai bidang kita dan menaklukkan tantangan yang sedang kita hadapi sehingga menunjang keberhasilan bisnis kita.
7.       Create value.
Selain hal-hal tersebut di atas kita dapat mengerjakan sesuatu yang bisa memberikan nilai tambah. Inovation, creativity, excellent culture sangat menunjang keberhasilan bisnis kita . Do the best for your bussiness.  
Semua itu dasarnya firman Tuhan. Hikmat: takut akan Tuhan, Tuhan yang memberikan kepada kita pengetahuan dan kepandaian. Dalam berbisnis kita harus cerdik seperti ular tulus seperti merpati. Kiranya tulisan yang singkat ini dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menjalankan binis kita. Salam entrepreneur...