Setiap orang tentu ingin mengalami perkembangan dalam berbagai aspek
kehidupannya. Tetapi untuk mengembangkan apa yang telah kita miliki juga
bukanlah hal yang mudah. Untuk mengembangkan segala sesuatu agar lebih baik
diperlukan tekad yang kuat dan penyerahan diri secara total kepada Tuhan.
Artinya kita harus bekerja secara maksimal untuk mewujudkannya dan meminta
petunjuk dan pertolongan kepada Tuhan yang berdaulat atas hidup kita dan apa
yang kita miliki. Satu hal yang harus kita akui adalah bahwa kita hanyalah
manusia biasa yang menerima kasih dan anugerah dari Tuhan untuk menjalani
kehidupan di muka bumi ini. Maka dari itu kita tidak boleh menyombongkan diri
dengan mengandalkan kekuatan kita. Pada
kesempatan kali ini saya akan membagikan 6 kiat dalam mengembangkan
bisnis. Ada pun kiat-kiat yang telah
saya lakukan selama ini adalah sebagai berikut:
1.
Integritas.
Dalam
menjalankan apa pun di dunia ini kita dituntut untuk memiliki integritas.
Integritas berbicara mengenai kesesuaian antara perkataan, sikap dan tindakan
yang kita lakukan baik di depan orang maupun saat tidak ada orang. Memang
tujuan dari sebuah bisnis adalah untuk mencari keuntungan, tapi bukan berarti
dalam berbisnis kita dapat mempertaruhkan integritas kita dengan cara berbohong
kepada pelanggan. Dalam berbisnis kita juga harus memperoleh keuntungan, sebab
kalo kita tidak memperoleh keuntungan kita akan rugi. Kalau berbisnis hanya
untuk rugi ya jangan berbisnis. Tetapi ada satu hal yang harus kita ingat dalam
berbisnis kita harus memelihara hubungan kita dengan mitra bisnis dan
pelanggan.
2.
Komitmen.
Agar
bisnis kita dapat berkembang dengan baik kita harus komitmen dengan bisnis yang
telah kita mulai. Dengan komitmen yang baik kita dapat mengantisipasi hal-hal
yang akan menghancurkan bisnis kita. Berdasarkan kenyataan yang saya temui di
lapangan ada beberapa pelaku bisnis yang tidak komitmen terhadap bisnisnya.
Satu waktu saya pergi ke sebuah toko grosir batik dan saya ingin membeli batik dari toko tersebut.
Ketika saya masuk toko dan bertanya-tanya mengenai detail produk yang ia jual
dan harga barang-barang yang ia jual, sang pemilik toko hanya menjawab “barangnya
banyak dan harganya berbeda-beda”. Hanya itu jawaban yang saya terima itu pun
diucapkan dengan nada ketus. Dalam hati saya berkata: “amit-amit orang bisnis
kog kayak gini ya” sambil mengelus dada. Kalau kita bisnis kita harus menguasai
produk knowledge dong. Selain itu kita juga harus dapat menerima tamu yang
membutuhkan barang/jasa yang kita tawarkan dengan baik.
3.
Team work.
Kita
harus mengakui bahwa kita adalah makhluk sosial, kita tidak dapat melakukan
segala sesuatu dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri termasuk dalam hal
bisnis. Dalam berbisnis baik dalam skala kecil maupun skala besar mau tidak mau
kita harus kerja dalam tim, minimal dengan mitra bisnis dan pelanggan.
Bayangkan jika kita tidak bisa kerja dalam tim pasti kita akan repot. Bahkan
bisa-bisa bisnis kita terancam gulung tikar.
4.
Trust and respect.
Sikap
percaya dan menghargai sangat di perlukan dalam dunia bisnis. Mengapa demikian?
Karena dalam berbisnis kita berhadapan dengan pelaku-pelaku bisnis yang lain,
mitra bisnis, pelanggan dan lain sebagainya. Contoh kecil adalah bagaimana
owner berhubungan dengan karyawan. Misalnya owner tidak percaya kepada
karyawan, setiap hari mencurigai dan menuduh karyawannya curi, berbohong dan
tidak menghargai karyawannya. Hal yang terjadi adalah karyawan tidak betah dan
tidak mau bekerja dengan kita. Itu baru dengan karyawan, jika hal itu kita
lakukan kepada semua orang pasti akan berakibat fatal terhadap bisnis y ang
telah kita mulai bahkan terhadap reputasi diri kita sendiri. Maka dari itu kita
harus memiliki sikap trust and respect kepada semua orang.
5.
Lakukan apa yang kamu kehendaki
agar orang lain lakukan kepadamu.
Dalam
kehidupan ini manusia cenderung menuntut kepada sesama tanpa memikirkan
kontibusi apa yang telah ia berikan kepada sesama. Kebanyakan orang menuntu
agar di kasihi, di hormati, dipuji, di beri, di tolong dan lain sebagainya pada
hal mereka tidak pernah melakukan hal-hal tersebut kepada sesama. Kalau kita
mau belajar dari petani kita dapat melihat bahwa “Tanpa menabur seorang petani
tidak akan pernah menuai”. Demikian juga kita apa bila kita tidak pernah
berbuat baik kepada sesama ya jangan menutut agar orang lain berbuat baik
kepada kita. Istilahnya orang lain tidak akan memiliki justifikasi untuk
melakukan hal-hal yang kita inginkan. Jadi, jangan pernah menuntut orang lain
agar memberi kepada kita. Tetapi, mari kita mulai menabur terlebih dahulu agar
suatu hari kita dapat menuai termasuk dalam berbisnis. Kalau kita menabur otomatis kita akan menuai.
6.
Continues learning (Long life education).
Belajar
itu wajib bagi semua orang termasuk pelaku bisnis. Kita dapat belajar dari
pengalaman hidup misalnya ketika kita berhasil atau gagal. Selain itu kita juga
dapat belajar dari orang lain atau sumber-sumber yang lain. Dunia ini terus
berkembang, dunia bisnis juga terus berkembang. Dengan perkembangan dunia
bisnis yang begitu cepat maka kita juga akan mengalami banyak tantangan dan
bisnis. Maka dari itu kita harus senantiasa belajar agar kita dapat
mempertahankan bisnis kita. Dengan belajar dari banyak sumber kita akan dapat
menguasai bidang kita dan menaklukkan tantangan yang sedang kita hadapi
sehingga menunjang keberhasilan bisnis kita.
7.
Create value.
Selain
hal-hal tersebut di atas kita dapat mengerjakan sesuatu
yang bisa memberikan nilai tambah. Inovation, creativity, excellent culture sangat menunjang keberhasilan bisnis kita . Do the best for your
bussiness.
Semua itu dasarnya
firman Tuhan. Hikmat: takut akan Tuhan, Tuhan yang memberikan kepada kita
pengetahuan dan kepandaian. Dalam
berbisnis kita harus cerdik seperti ular tulus seperti
merpati. Kiranya tulisan yang singkat ini dapat menjadi
inspirasi bagi kita untuk menjalankan binis kita. Salam entrepreneur...