Dalam
berbisnis tidak cukup dengan modal uang yang besar, melainkan diperlukan
modal-modal yang lain. Apakah modal modal yang lain itu? Modal-modal lain yang
menunjang keberhasilan dalam bisnis adalah karakter, skill, dan servis kepada
para cutomer. Pada kesempatan ini penulis akan membahas mengenai karakter. Ada pun
pembahasannya adalah sebagai berikut.
Berbicara
mengenai karakter, karakter berbeda dengan tempramen dan keperibadian. Ada pun
pengertian karakter, temperamen dan kepribadian adalah sebagai berikut:
1.
Karakter.
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku
yang membedakan antara orang yang satu dengan orang yang lain dalam keluarga
maupun bermasyarakat..
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain. 2).Karakter juga bisa bermakna "huruf".
Wyne mengungkapkan
bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso” yang berarti “to mark” yaitu menandai atau
mengukir, yang memfokuskan bagaimana mengaplikasikan
nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam
atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter
jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi
istilah karakter erat kaitannya dengan personality
(kepribadian) seseorang.
Alwisol
menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku
dengan menonjolkan nilai (benar-salah,
baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian kerena pengertian kepribadian
dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian,
baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditujukan kelingkungan sosial, keduanya relatif
permanen serta menuntun,
mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.
2.
Tempramen.
Temperamen
adalah emosi seseorang yang tanpa disadari mempengaruhi perilaku seseorang.
a. Menurut Alport temperamen adalah gejala karakteristik
daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan
emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya,
segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini
bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari
keturunan.
b. Sujanto (1993) menjelaskan bahwa
temperamen berasal dari kata temper yang berarti campuran. Temperamen adalah
sifat seseorang yang disebabkan adanya campuran-campuran zat di dalam tubuhnya
yang juga mempengaruhi tingkah laku orang tersebut. Jadi temperamen berarti
sifat laku jiwa dalam hubungannya dengan sifat kejasmanian. Temperamen juga
merupakan sifat-sifat yang tetap dan tidak dapat di didik.
3.
Kepribadian.
Istilah personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka
yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk
menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Setelah
menguraikan apa itu perbedaan antara karakter, temperamen dan kepribadian. Penulis
akan menguraikan mengenai karakter apa saja yang membawa keberhasilan dalam
bisnis. Dalam berbisnis diperlukan karakter yang positif untuk menunjang
keberhasilan bisnis, diantaranya adalah sebagi berikut:
a.
Integritas.
Integritas
adalah sikap konsisten terhadap perkataan, statement maupun sikap yang telah
dibuat. Orang bisnis itu senantiasa berhubungan dengan orang lain baik dengan
mitra bisnis maupun para customer. Dalam pertemuan dengan orang lain seringkali
terjadi tawar-menawar maupun transaksi bisnis. Maka dari itu seorang pebisnis
diharapkan memiliki integritas. Ada orang maupun tidak, dengan pelanggan satu
maupun yang lain pebisnis harus berpikir, berkata, dan bertindak sama. Dengan memiliki
integritas maka orang dapat dipercaya.
b.
Jujur.
Seorang
pebisnis harus berlaku jujur baik kepada mitra bisnis maupun customer. Seandainya
seorang pebisnis berlaku tidak jujur kepada rekan kerja maupun customer tentu
ia akan ditinggalkan keduanya. Tentu, kalo hal ini terjadi dan tidak ditangani
secara seriusakan menghambat laju pertumbuhan bisnis bahkan melumpuhkan bisnis
yang sedang digeluti.
c.
Disiplin.
Seorang
pebisnis dituntut untuk disiplin minimal buat dirinya sendiri. Seorang pebisnis
tentu memiliki jadwal kegiatan yang pada. Maka dari itu seorang pebisnis harus
dapat memanagement waktu sebaik mungkin. Sebab kalau terlambat sedikit saja
akan kehilangan kesempatan untuk mengurusi bisnisnya dan kehilangan income.
d.
Peduli.
Seorang
pebisnis harus memiliki sifat care kepada mitra bisnis maupun bawahan, karena
bagaimana pun juga seorang pebisnis tidak dapat bekerja sendiri melainkan butuh
partner dalam berbisnis. Bayangkan jika seorang pebisnis tidak care, tentu ia akan
kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. Minimal ia kesulitan dalam berhubungan
dengan karyawan maupun merekrut karyawan.
Demikian
pembahasan kali ini kiranya materi ini dapat bermanfaat.
Salam
entrepreneur…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar