Kamis, 09 Oktober 2014

Rumus Sukses


Rumus sukses:
  1. Kerja keras.
  2. Kerja cerdas- melakukan segala daya dan upaya, menuangkan seluruh pikiran untuk meraik hasil yang maksimal termasuk jemput bola.
  3. Kerja tuntas. Fisnish what you start it-fokus dan tetap professional. Tidak tuntas: no result. Lead by example. Totality and do the best.
  4. Kerja iklas. Niat yang baik disertai rasa iklas. Apapun hasilnya tetap iklas dan serahkan pada yang maha kuasa. Be bless to the country and the world.
2 Hal penting:
  • Pain and pleasure. 
Manusia cenderung bergerak mencari kenikmatan menghindari sengsara. Kita harus menjadi Tuan atas pain and pleasure = menjadi tuan dalam kehidupan,  tetapi kalau menjadi budak atas pain and pleasure hanya mencari kenikmatan jangka pendek, tidak tahan terhadap kesengsaraan jangka pendek, lupa kenikmatan jangka panjang, lupa kesengsaraan jangka panjang yang bisa menerima diri kita. Budak pain and pleasure=hidupnya akan berantakan. Pelajaran untuk pemimpin, penjual, kepala rumah tangga, menggerakkan diri sendiri dan orang lain.
  • Fear in to power (takut menjadi sebuah kekuatan).
Trauma-trauma masa lalu, takut gelap, kecanduan rokok, narkoba, hal-hal negative dalam diri.
Bagaimana mengubah rasa takut menjadi kekuatan:
Tergantung gerakan dan sikap kita. Our emotion is created by our motion. Berani, takut- berani, ragu-ragu-penuh keputusan. Emosi di alami oleh semua orang. Tetapi tetap take action.
Ubah fokus dan petanyaan. Fokus ke solusi bukan emosi. Breakthrough.
1   Tanggung jawab pemuda Kristen:
Tanggung jawab kepada diri sendiri.
Tanggung jawab study.
Tanggung jawab kepada karir.
Tanggung jawab membangun keluarga yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Tanggung jawab kepada Tuhan.
Apapun yang Tuhan percayakan dalam kehidupan kita, Tuhan menghendaki agar kita menjalaninya dengan sebaik mungkin dan Tuhan akan meminta pertangungjawaban atas apa yang telah dipercayakan-Nya ketika kita datang menghadap Dia.


Senin, 05 Mei 2014

Karakteristik Top Talent

Top talent adalah hal yang disukai banyak orang terutama bagi orang yang mencari karyawan atau mitra kerja. Ada pun karakteristik top talent adalah sebagai berikut:


  1. Kompeten. orang yang top talent adalah orang yang kompeten (memiliki keterampilan, pengalaman, dan jenjang pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi pekerjaan (profesi).
  2. Mampu. arti mampu di sisni adalah dapat menyelesaikan job dengan mudah dan dapat mencari cara dan menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan usaha ekstra dan kreatifitas. hal ini akan menunjukkan kalau orang yang memiliki potensi untuk bertumbuh dan bersedia mengemban tanggung jawab.
  3. Compatible. Dapat berbaur dengan atasan, rekan kerja, klient, mitra perusahaan baik yang lama maupun yang baru.
  4. Komitmen. Bisa bekerja dalam waktu yang cukup lama. Tidak sekedar sebagai batu loncatan.
  5. Excellent in caracter. Salah satu ciri top talent adalah unggul dalam karakter (rajin, jujur, taat pada pemimpin, disiplin, komunikatif dan kooperatif).
  6. Menghargai value and culture. Setiap institusi memiliki nilai-nilai dan budaya yang berbeda. Value anad culture tersebut diterapkan sesuai dengan harapan, nilai-nilai, kebijakan serta prosedur yang dijunjung tinggi bersama dalam suatu institusi.
  7. Inisiatif. Tidak seperti gong (harus diperintah baru melakukan pekerjaan).
  8. Inipirator. Tidak hanya menjadi pengikut ide orang tetapi bisa mengeluarkan ide-ide cemerlang untuk menunjang pekerjaan dan meningkatkan profesionalisme, serta kemajuan institusi.
  9. Inovatif. Tidak sekedar mau belajar, melainkan bisa menciptakan hal-hal yang baru yang berdaya guna bagi kemajuan institusi. Salam entrepreneur....  

Sabtu, 03 Mei 2014

Maximize Your Capacity (Matius 25:14-30)



Berbicara mengenai kapasitas tidak terlepas dari talenta. Talenta adalah bakat yang telah Tuhan karuniakan kepada manusia. Tuhan telah menganugerahkan talenta kepada setiap orang. Ada yang dikasih 1,2,3,5, bahkan ada yang lebih. Kuantitas bukanlah hal yang utama, yang penting adalah bagaimana kita mengelola talenta yang sudah Tuhan karuniakan kepada kita. Faktor yang membuat kita lebih berkualitas bukan terletak pada seberapa banyak yang telah kita miliki. Melainkan bagaimana sikap kita dala mengelola apa yang telah Tuhan percayakan.  Hal yang dapat membantu peningkatan kualitas kita adalah sebagai berikut:
Tidak Berhenti Belajar.
                Meningkat kapasitas tidak terlepas dari yang namanya belajar. Kapasitas kita akan semakin besar jika kita sering melatih dan mengasah talenta kita.  Cara mengasah talenta adalah dengan cara belajar, bisa dari literatur, sharing dengan orang lain, seminar, mengikuti group/foru/milis social media, dan kursus. Hal yang tak kalah penting adalah latihan. Kenapa latihan??? Latihan akan membuat kita semakin sempurna (practice mak perfect). Iya apa iya?
Mengajar Orang Lain.
                Mengajar??? Ya! Apa nggak rugi  (waktu, tenaga, biaya dsb).  Tidak dong, dengan mengajar kita akan berbagi dengan orang lain. Orang lain akan merasa diberkati. Kita juga akan termotivasi untuk menguasai bidang kita dan membuat kita lebih mudah mengingat ingat. Secara otomatis otak kita juga akan terlatih.
Mentoring.
                Seorang mentor adalah orang yang telah mencapai hal-hal yang kita capai. Tentunya orang yang lebih berkualitas dari kita. dari seorang mentor kita bisa belajar dari pengalaman (experience), pengetahuan (knowledge), hikmat (wise) yang telah diperoleh sang mentor dari perjalanan panjangnya dalama rangka meraih apa yang ia miliki sekarang.
Memiliki Mitra yang Bertanggung Jawab.
                Mitra yang bertanggung jawab bukan sekedar teman atau orang yang mau dapat untung secara pribadi setelah bekerja sama. Mitra ayang bertanggungjawab (accountable) adalah orang yang ingin melihat kita maju dan berhasil. Mitra yang demikian akan memotivasi dan tidak segan-segan mengarahkan kita demi kemajuan kita.
Membangun Impian dengan Talenta.
                Impian merupakan sesuatu yang baik. Impian akan mendorong kita keluar dari comfort zone (zona nyaman). Talenta adalah modal awal yang kita miliki untuk membangun impian kita. Mengapa demikian??? Karena tanlenta yang kita miliki sangat dekat dengan hobi yang kita miliki. Kalau kita sudah senang dan memiliki pasion (gairah) terhadap mimpi kita, maka impian kita akan segera menjadi kenyataan. Bayangkan!!! Jika kita melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. Belum sampai seminggu juga sudah bubar. Tapi kalau kita suka dan memiliki pasion di suatu bidang apa pun yang merintangi langkah kita dalam mewujudkan mimpi tersebut dapat kita takhlukkan. Endingnya kita akan jadi pemenang dan mimpi kita menjadi kenyataan.
Positive Thinking.
                Pikiran positif akan mempengaruhi reaksi kita terhadap suatu peristiwa. Orang yang negative thinking akan cenderung pesimis, takut gagal dan enggan untuk melangkah. Akhirnya akan mengalami banyak kegagalan dan kemunduran dalam hidupnya. Sebaliknya positive thinking akan membuat kita optimis, berani melangkah, take the challenge (mengambil tantangan) dan akhirnya menjadi pemenang dan meraih impiannya bahkan bisa melampaui ekspektasinya.
Disiplin.
                Disiplin??? Susah nih kayaknya. Yups, emang sih disiplin itu berat dan susah. Tapi statement tersebut hanya bagi orang yang tidak mau maju. Disiplin itu memang susah dan berat berat tapi bisa dilakukan kalau kita benar-benar komitmen. Disiplin merupakan kunci utama untuk meraih kesuksesan. Kalau kita bekerja hanya menuruti mood kita tentu hasilnya tidak memuaskan. Tetapi kalau kita disiplin hasilnya juga akan baik bahkan bisa lebih dari apa yang kita harapkan. Untuk menerapkan disiplin dalam hidup kita memang tidak mudah. Itu tergantuk pribadi kita. Pertanyaanya adalah kita mau sukses tidak??? Tentu semua orang juga mau. Kalau mau suskses ya harus berani bayar harga mahal. Harganya berapa??? Harganya, ya disiplin. Sukses atau tidaknya sesorarang tergantung pribadi masing-masing. Langkah , pola hidup, nilai-nilai dan budaya kita yang akan menentukan masa depan kita. Dengan miliki pola hidup, nila-nilai dan budaya positif maka kita akan meraih kesuksesan.
Salam entrepreneur....  

Selasa, 18 Februari 2014

6 Tips for Developing Your Business


Setiap orang tentu ingin mengalami perkembangan dalam berbagai aspek kehidupannya. Tetapi untuk mengembangkan apa yang telah kita miliki juga bukanlah hal yang mudah. Untuk mengembangkan segala sesuatu agar lebih baik diperlukan tekad yang kuat dan penyerahan diri secara total kepada Tuhan. Artinya kita harus bekerja secara maksimal untuk mewujudkannya dan meminta petunjuk dan pertolongan kepada Tuhan yang berdaulat atas hidup kita dan apa yang kita miliki. Satu hal yang harus kita akui adalah bahwa kita hanyalah manusia biasa yang menerima kasih dan anugerah dari Tuhan untuk menjalani kehidupan di muka bumi ini. Maka dari itu kita tidak boleh menyombongkan diri dengan mengandalkan kekuatan kita.  Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan 6 kiat dalam mengembangkan bisnis.  Ada pun kiat-kiat yang telah saya lakukan selama ini adalah sebagai berikut:
1.       Integritas.
Dalam menjalankan apa pun di dunia ini kita dituntut untuk memiliki integritas. Integritas berbicara mengenai kesesuaian antara perkataan, sikap dan tindakan yang kita lakukan baik di depan orang maupun saat tidak ada orang. Memang tujuan dari sebuah bisnis adalah untuk mencari keuntungan, tapi bukan berarti dalam berbisnis kita dapat mempertaruhkan integritas kita dengan cara berbohong kepada pelanggan. Dalam berbisnis kita juga harus memperoleh keuntungan, sebab kalo kita tidak memperoleh keuntungan kita akan rugi. Kalau berbisnis hanya untuk rugi ya jangan berbisnis. Tetapi ada satu hal yang harus kita ingat dalam berbisnis kita harus memelihara hubungan kita dengan mitra bisnis dan pelanggan.
2.       Komitmen.
Agar bisnis kita dapat berkembang dengan baik kita harus komitmen dengan bisnis yang telah kita mulai. Dengan komitmen yang baik kita dapat mengantisipasi hal-hal yang akan menghancurkan bisnis kita. Berdasarkan kenyataan yang saya temui di lapangan ada beberapa pelaku bisnis yang tidak komitmen terhadap bisnisnya. Satu waktu saya pergi ke sebuah toko grosir batik  dan saya ingin membeli batik dari toko tersebut. Ketika saya masuk toko dan bertanya-tanya mengenai detail produk yang ia jual dan harga barang-barang yang ia jual, sang pemilik toko hanya menjawab “barangnya banyak dan harganya berbeda-beda”. Hanya itu jawaban yang saya terima itu pun diucapkan dengan nada ketus. Dalam hati saya berkata: “amit-amit orang bisnis kog kayak gini ya” sambil mengelus dada. Kalau kita bisnis kita harus menguasai produk knowledge dong. Selain itu kita juga harus dapat menerima tamu yang membutuhkan barang/jasa yang kita tawarkan dengan baik.
3.       Team work.
Kita harus mengakui bahwa kita adalah makhluk sosial, kita tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri termasuk dalam hal bisnis. Dalam berbisnis baik dalam skala kecil maupun skala besar mau tidak mau kita harus kerja dalam tim, minimal dengan mitra bisnis dan pelanggan. Bayangkan jika kita tidak bisa kerja dalam tim pasti kita akan repot. Bahkan bisa-bisa bisnis kita terancam gulung tikar.
4.       Trust and respect.
Sikap percaya dan menghargai sangat di perlukan dalam dunia bisnis. Mengapa demikian? Karena dalam berbisnis kita berhadapan dengan pelaku-pelaku bisnis yang lain, mitra bisnis, pelanggan dan lain sebagainya. Contoh kecil adalah bagaimana owner berhubungan dengan karyawan. Misalnya owner tidak percaya kepada karyawan, setiap hari mencurigai dan menuduh karyawannya curi, berbohong dan tidak menghargai karyawannya. Hal yang terjadi adalah karyawan tidak betah dan tidak mau bekerja dengan kita. Itu baru dengan karyawan, jika hal itu kita lakukan kepada semua orang pasti akan berakibat fatal terhadap bisnis y ang telah kita mulai bahkan terhadap reputasi diri kita sendiri. Maka dari itu kita harus memiliki sikap trust and respect kepada semua orang.
5.       Lakukan apa yang kamu kehendaki agar orang lain lakukan kepadamu.
Dalam kehidupan ini manusia cenderung menuntut kepada sesama tanpa memikirkan kontibusi apa yang telah ia berikan kepada sesama. Kebanyakan orang menuntu agar di kasihi, di hormati, dipuji, di beri, di tolong dan lain sebagainya pada hal mereka tidak pernah melakukan hal-hal tersebut kepada sesama. Kalau kita mau belajar dari petani kita dapat melihat bahwa “Tanpa menabur seorang petani tidak akan pernah menuai”. Demikian juga kita apa bila kita tidak pernah berbuat baik kepada sesama ya jangan menutut agar orang lain berbuat baik kepada kita. Istilahnya orang lain tidak akan memiliki justifikasi untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan. Jadi, jangan pernah menuntut orang lain agar memberi kepada kita. Tetapi, mari kita mulai menabur terlebih dahulu agar suatu hari kita dapat menuai termasuk dalam berbisnis.  Kalau kita menabur otomatis kita akan menuai.
6.       Continues learning (Long life education).
Belajar itu wajib bagi semua orang termasuk pelaku bisnis. Kita dapat belajar dari pengalaman hidup misalnya ketika kita berhasil atau gagal. Selain itu kita juga dapat belajar dari orang lain atau sumber-sumber yang lain. Dunia ini terus berkembang, dunia bisnis juga terus berkembang. Dengan perkembangan dunia bisnis yang begitu cepat maka kita juga akan mengalami banyak tantangan dan bisnis. Maka dari itu kita harus senantiasa belajar agar kita dapat mempertahankan bisnis kita. Dengan belajar dari banyak sumber kita akan dapat menguasai bidang kita dan menaklukkan tantangan yang sedang kita hadapi sehingga menunjang keberhasilan bisnis kita.
7.       Create value.
Selain hal-hal tersebut di atas kita dapat mengerjakan sesuatu yang bisa memberikan nilai tambah. Inovation, creativity, excellent culture sangat menunjang keberhasilan bisnis kita . Do the best for your bussiness.  
Semua itu dasarnya firman Tuhan. Hikmat: takut akan Tuhan, Tuhan yang memberikan kepada kita pengetahuan dan kepandaian. Dalam berbisnis kita harus cerdik seperti ular tulus seperti merpati. Kiranya tulisan yang singkat ini dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menjalankan binis kita. Salam entrepreneur...


Rabu, 18 Desember 2013

Mengembangkan Kapasitas Diri

           Tuhan memberikan anugerahnya dalam kehidupan setiap umat-Nya sesuai dengan kesanggupannya (kapasitas) masing-masing. Kalau menyaksikan kehidupan disekitar kita ada banyak perbedaan yang begitu kompleks. Mulai dari gender, usia, status sosial, background pendidikan, hobi, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan bukti bahwa Tuhan memberi kepada semua umat-Nya sesuai dengan kapasitas masing-masing.


           
          Semua orang memiliki bagian sesuai dengan apa yang Tuhan berikan dalam hidupnya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menerima, mengelola, memanfaatkan dan menikmati apa yang Tuhan berikan. Ada yang menerima dengan penuh ucapan syukur, mengelolanya dengan baik (mengembangkannya), ada yang hanya sekedar menerima dan menikmatinya, bahkan ada yang menerima dengan perasaan tawar hati dan membiarkannya begitu saja.
          Sebenarnya ada hal penting yang harus diketahui oleh setiap manusia. Esensi dari setiap apa yang Tuhan anugerahkan kepada umat-Nya adalah kehendak Tuhan dalam setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Tuhan  mau melihat seberapa besar kedekatan kita dengan-Nya, Tuhan mau agar umat-Nya bisa bersyukur dan mengagungkan nama-Nya, Tuhan mau melihat seberapa besar tanggung jawab kita terhadap apa-apa yang Tuhan berikan bagi kita.
          Sering kali manusia lupa apa kehendak Tuhan dibalik setiap peristiwa dan perkara yang Tuhan berikan dan kehidupannya. Maka dari itu kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang Tuhan berikan kepada kita. Bagaimana cara mempertanggung jawabkan semua itu dihadapan Tuhan??? Pertanggungjawaban kita dihadapan Tuhan dapat kita lakukan dengan cara bersyukur kepada-Nya, mengelola apa yang Tuhan berikan, mengembangkan apa yang Tuhan berikan, memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, mengembalikannya kepada Tuhan dengan cara bersyukur dan memberikan hormat, pujian, pengagungan, dan kemuliaan bagi-Nya.
          Tuhan berjanji kepada semua umat-Nya: Jika kita setia terhadap perkara-perkara kecil Tuhan akan memberkati dan menambahkan perkara-perkara besar dalam hidup kita. Sekecil apa pun yang Tuhan berikan kepada kita, kita harus bersyukur dan mengelolanya dengan baik. Analoginya seperti ini: ”uang Rp. 1000 tidak akan pernah ada tanpa ada uang Rp. 100. Artinya sesuatu yang besar tidak akan pernah  ada jika tidak ada hal kecil terlebih dahulu.
          Maka dari itu jangan heran bila ada orang yang miskin tetap miskin, yang kaya makin kaya, yang bodoh tetap bodoh, yang pintar makin pintar dan sebagainya. Hal itu terjadi karena respon orang yang berbeda terhadap apa yang Tuhan berikan.
          Seberapapun yang Tuhan karuniakan dalam hidup kita, mari kita responi dengan baik: kita syukuri, kita kelola dan kembangkan dan kita manfaatkan dengan baik. Dengan berlaku demikian maka berkat dan anugerah Tuhan akan semakin ditambahkan bagi kita.
Salam entrepreneur……

         

Kamis, 12 Desember 2013

Sovereignty of God In Our Lives



Sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5b)

       Kerja keras, smart, pantang menyerah merupakan faktor penentu keberhasilan seseorang dalam hal apa pun. Namun dibalik semua itu masih ada yang kurang. Memang secara fisik sudah kelihatan perfect. Tapi kalau mau di koreksi ada hal yang sangat penting yang perlu ditambahkan. Apakah itu??? Spiritual, lebih tepatnya “hubungan kita dengan Tuhan” sang pencipta alam semesta.
       Secara manusia,kita kelihatan bisa melakukan segala sesuatu dengan kemampuan yang kita miliki. Mari kita merenung sejenak! Dari mana asalnya tenaga, pikiran, keluarga, harta, bahkan bumi tempat kita berpijak ini??? Apakah pemberian orang tua, kakek-nenek, om-tante, pacar, atau kita bawa sendiri sejak lahir??? Tentu tidak, itu semua dari Tuhan. Tuhan menciptakan kita di dunia ini dan memberikan kasih, anugerah, pertolongan, penyertaan dan Nya bagi kita.
       Tuhan memiliki rencana dan kedaulatan bagi semua ciptaan-Nya, termasuk bagi kita umat manusia. Sering kali kita sebagai manusia berpikir, berencana dan bertindak menurut kemauan kita tanpa mohon petunjuk dahulu kepada Tuhan. Kadang-kadang apa yang kita usahakan memang berhasil, tetapi kadang-kadang juga gagal total. Saya tidak berkata bahwa apa yang kita lakukan dengan memohon petunjuk dan pertolongan kepada Tuhan terlebih dahulu itu akan berhasil 100%. Tetapi saya mau berkata bahwa: “Apa pun yang akan kita lakukan lebih baik disertai dengan doa dan mohon penyertaan serta campur tangan Tuhan terlebih dahulu.”
       Tuhan selalu menjawab doa kita. Tetapi perlu diingat bahwa Tuhan akan menjawab sesuai dengan “Kairos” (waktu Tuhan) bukan waktu kita. Jawaban Tuhan juga tidak senantiasa “iya.” Namun percayalah apa pun jawaban dari Tuhan, Tuhan senantiasa memiliki rencana yang indah bagi kita.
       Apa bila kita senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan untuk bersyukur atas anugerah-Nya, memohon petunjuk dan penyertaan-Nya kita tidak akan mudah menyerah, tidak merasa takut, kwatir, dan sedih. Sekalipun dalam studi, pekerjaan maupun bisnis kita ada banyak kompetitor, baik yang berkompetisi dengan sehat maupun tidak sehat. Kita akan tetap teguh, saat kita jatuh sekalipun kita akan bisa segera bangen dan berlari kenapa demikian??? Karena kita berjalan bersama Tuhan. Kerja keras, smart, pantang menyerah memang penting tetapi hubungan kita dengan Tuhan jauh lebih penting, karena Dialah sang empunya segala sesuatu dan Dialah yang berdaulat atas seluruh hidup kita. Salam Entrepreneur…