Kamis, 07 Februari 2013

3 B Untuk Memulai Bisnis Memulai bisnis dari nol bukan sesuatu yang mudah, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki back ground pendidikan di bidang enterpreneur. Banyak orang yang memiliki ide-ide cemerlang untuk memulai bisnis. Namun ide-ide itu tidak segera direalisasikan karena pemilik ide-ide cemerlang tersebut enggan untuk merealisasikannya. Tentu sikap enggan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, misalnya: rasa takut, ketiadaan modal, sumber daya manusia yang memadai dan lain sebagainya. Melihat realita bahwa banyak orang yang ingin memiliki bisnis pribadi, namun tidak kunjung terealisasi penulis akan membagikan 3 kunci untuk memulai bisnis dari nol berdasarkan pengalaman dan persepektif penulis. Penulis akan merangkumnya menjadi "3B Untuk Memulai bisnis. Sebelum membahas Point-point "3 B" penulis akan memaparkan 3B terlebih dahulu. "3" adalah tiga tips atau cara-cara yang harus di tempuh. "B" adalah berani. Maksudnya adalah 3 keberanian yang harus ditempuh dalam memulai bisnis dari nol. Mengapa demikian? karena banyak orang yang memiliki keinginan untuk memulai sebuah bisnis namun tak kunjung terealisasi. Penulis akan menguraikan "3 B" satu per satu, adapun uraiannya adalah sebagai berikut. A. Berani Mencoba. Banyak orang yang enggan atau takut dalam mencoba hal-hal baru termasuk mencoba memulai bisnis. Pada umumnya alasan orang tidak berani mencoba hal baru ada tiga hal, yaitu: merasa tidak bisa, takut salah, dan takut gagal. Perasaan-perasaan tersebut muncul dari pribadi orang tersebut. Memang tidak mudah menepis perasaan-perasaan tersebut. Maka dari itu diperlukan sebuah keberanian untuk mencoba. Dengan demikian ide-ide bisnis yang dimiliki tersebut segera terealisasikan. Memang kemungkinan untuk salah, gagal dan lain sebagainya itu ada. Namun tanpa mencoba kita tidak akan pernah mengerti dan mengalami hal-hal baru di dalam hidup kita. B. Berani berinvestasi. Berbicara investasi tidak harus dalam bentuk uang, memang lebih baik jika kita bisa menginvestasikan uang. Jika kita tidak memiliki uang untuk diinvestasikan kita bisa mengivestasikan ide, keahlian, waktu dan lain sebagainya. Masalah uang kita bisa mendapatkannya dari orang-orang yang bisa diajak bekerjasama dengan sistem bagi hasil, pinjam uang dari saudara, bank, koperasi dan lain sebagainya. Opsi lainnya adalah dengan menjualkan produk orang lain terlebih dahulu dan kita membayarkan uang hasil penjualan tersebut kepada yang bersangkutan. Bisa juga dengan menjadi perantara jual-beli property dan lain sebagainya. Dengan demikian kita bisa mendapatkan fee untuk modal bisnis. Mengenai investasi kita dapat belajar dari seorang petani misalnya. Seorang petani akan berusaha menanam di lahan yang dimilikinya tidak melihat kondisi yang ada. Entah habis mengalami kerugian atau mendapatkan hasil panen yang melimpah. Dalam berinvestasi ada dua kemungkinan, yaitu: untung dan rugi. Di dalam kehidupan ini ada prinsip "tabur tuai". Setiap orang yang menabur pasti akan menuai. Berbicara mengenai tuaian tidak selalu berorentasi pada buah atau hasil tetapi kita juga dapat menuai pengalaman. Dengan demikian kita dapat menuai kedua-duanya. Seandainya kita mengalami kerugian finansial, paling tidak kita mendapatkan pengalaman. C. Berani Menanggung Resiko. Setiap keputusan yang kita ambil pasti ada resiko yang harus kita tanggung termasuk di dalam berbisnis. Berbicara resiko ada dua kemungkinan, yaitu berhasil dan gagal. Kalau kita berhasil tentu kita akan mendapat keuntungan baik secara finansial maupun pengalaman. Jika kita gagal tentu kita mengalami kerugian materi namun kita tidak perlu trauma dalam bisnis. Anggap saja itu semua pembelajaran, sebab yang namanya orang belajar bisa jadi kita mengalami kesalahan atau kegagalan. Selain itu pegang prinsip kalau kegagalan merupakan sebuah cambuk untuk meraih keberhasilan. Ada satu pepatah yang mengatakan "Semakin banyak kegagalan yang dialami akan semakin mendekati keberhasilan". Hal itu memang benar adaya dan terbukti banyak pengusaha yang telah mengalami banyak kegagalan dan akhirnya menjadi pengusaha sukses. Salam enterpreneur.

3 B Untuk Memulai Bisnis
    Memulai bisnis dari nol bukan sesuatu yang mudah, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki back ground pendidikan di bidang enterpreneur. Banyak orang yang memiliki ide-ide cemerlang untuk memulai bisnis. Namun ide-ide itu tidak segera direalisasikan karena pemilik ide-ide cemerlang tersebut enggan untuk merealisasikannya. Tentu sikap enggan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, misalnya: rasa takut, ketiadaan modal, sumber daya manusia yang memadai dan lain sebagainya.
    Melihat realita bahwa banyak orang yang ingin memiliki bisnis pribadi, namun tidak kunjung terealisasi penulis akan membagikan 3 kunci untuk memulai bisnis dari nol berdasarkan pengalaman dan persepektif penulis. Penulis akan merangkumnya menjadi "3B Untuk Memulai bisnis.
    Sebelum membahas Point-point "3 B" penulis akan memaparkan 3B terlebih dahulu. "3" adalah tiga tips atau cara-cara yang harus di tempuh. "B" adalah berani. Maksudnya adalah 3 keberanian yang harus ditempuh dalam memulai bisnis dari nol. Mengapa demikian? karena banyak orang yang memiliki keinginan untuk memulai sebuah bisnis namun tak kunjung terealisasi. Penulis akan menguraikan "3 B" satu per satu, adapun uraiannya adalah sebagai berikut.
A. Berani Mencoba.
    Banyak orang yang enggan atau takut dalam mencoba hal-hal baru termasuk mencoba memulai bisnis. Pada umumnya alasan orang tidak berani mencoba hal baru ada tiga hal, yaitu: merasa tidak bisa, takut salah, dan takut gagal. Perasaan-perasaan tersebut muncul dari pribadi orang tersebut. Memang tidak mudah menepis perasaan-perasaan tersebut. Maka dari itu diperlukan sebuah keberanian untuk mencoba. Dengan demikian ide-ide bisnis yang dimiliki tersebut segera terealisasikan. Memang kemungkinan untuk salah, gagal dan lain sebagainya itu ada. Namun tanpa mencoba kita tidak akan pernah mengerti dan mengalami hal-hal baru di dalam hidup kita.
B. Berani berinvestasi.
    Berbicara investasi tidak harus dalam bentuk uang, memang lebih baik jika kita bisa menginvestasikan uang. Jika kita tidak memiliki uang untuk diinvestasikan kita bisa mengivestasikan ide, keahlian, waktu dan lain sebagainya. Masalah uang kita bisa mendapatkannya dari orang-orang yang bisa diajak bekerjasama dengan sistem bagi hasil, pinjam uang dari saudara, bank, koperasi dan lain sebagainya. Opsi lainnya adalah dengan menjualkan produk orang lain terlebih dahulu dan kita membayarkan uang hasil penjualan tersebut kepada yang bersangkutan. Bisa juga dengan menjadi perantara jual-beli property dan lain sebagainya. Dengan demikian kita bisa mendapatkan fee untuk modal bisnis.
    Mengenai investasi kita dapat belajar dari seorang petani misalnya. Seorang petani akan berusaha menanam di lahan yang dimilikinya tidak melihat kondisi yang ada. Entah habis mengalami kerugian atau mendapatkan hasil panen yang melimpah. Dalam berinvestasi ada dua kemungkinan, yaitu: untung dan rugi. Di dalam kehidupan ini ada prinsip "tabur tuai". Setiap orang yang menabur pasti akan menuai. Berbicara mengenai tuaian tidak selalu berorentasi pada buah atau hasil tetapi kita juga dapat menuai pengalaman. Dengan demikian kita dapat menuai kedua-duanya. Seandainya kita mengalami kerugian finansial, paling tidak kita mendapatkan pengalaman.
C. Berani Menanggung Resiko.
    Setiap keputusan yang kita ambil pasti ada resiko yang harus kita tanggung termasuk di dalam berbisnis. Berbicara resiko ada dua kemungkinan, yaitu berhasil dan gagal. Kalau kita berhasil tentu kita akan mendapat keuntungan baik secara finansial maupun pengalaman. Jika kita gagal tentu kita mengalami kerugian materi namun kita tidak perlu trauma dalam bisnis. Anggap saja itu semua pembelajaran, sebab yang namanya orang belajar bisa jadi kita mengalami kesalahan atau kegagalan. Selain itu pegang prinsip kalau kegagalan merupakan sebuah cambuk untuk meraih keberhasilan. Ada satu pepatah yang mengatakan "Semakin banyak kegagalan yang dialami akan semakin mendekati keberhasilan". Hal itu memang benar adaya dan terbukti banyak pengusaha yang telah mengalami banyak kegagalan dan akhirnya menjadi pengusaha sukses. Salam enterpreneur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar